SUKOHARJO -Â Setelah masa ASI eksklusif, bayi berusia 6 bulan sampai 2 tahun harus diberikan MPASI yang tepat sesuai umur bayi. Hal ini bertujuan untuk memberikan nutrisi yang cukup kepada bayi dan melatih kemampuan motorik bayi, terutama dalam mengunyah dan menelan. Berkaitan dengan hal tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro di Desa Grajegan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, melaksanakan program sosialisasi pemberian MPASI tepat sesuai umur bayi pada Kamis, 23 Januari 2025.
MPASI atau makanan pendamping ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga yang mengandung zat gizi yang diberikan pada anak berumur 6--24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizinya selain dari ASI. Peranan makanan tambahan sama sekali bukan untuk menggantikan ASI, melainkan untuk melengkapi ASI. Pengenalan dan pemberian MPASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi atau anak. Pemberian MPASI sesuai dengan umur bayi dikarenakan menyesuaikan sistem pencernaan bayi yang masih berkembang, maka dari itu tekstur MPASI pun juga disesuaikan.
Kegiatan ini dihadiri oleh ibu hamil di Desa Grajegan bertepatan dengan pelaksanaan kelas ibu hamil dari pihak puskesmas. Mahasiswa KKN Undip menjelaskan mengenai tekstur dan bahan MPASI yang sesuai dan tidak sesuai untuk diberikan pada bayi. Selain itu, diberikan pula contoh resep dan sampel produk MPASI untuk ibu hamil agar bisa memberikan gambaran mengenai tekstur MPASI yang sesuai untuk bayi.
Dengan dilaksanakannya program berikut, ibu hamil dan ibu yang memiliki bayi diharapkan dapat membuat MPASI yang sesuai dengan umur bayi sehingga pemenuhan gizi tercukupi serta kemampuan motorik anak ikut berkembang dengan baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI