Mohon tunggu...
Jessica Imelda Ubra
Jessica Imelda Ubra Mohon Tunggu... Mahasiswa Psikologi

Mahasiswa Psikologi Traveling

Selanjutnya

Tutup

Nature

Plang Edukasi Sampah sebagai Media Visual Edukasi Lingkungan

25 Juli 2025   14:11 Diperbarui: 25 Juli 2025   14:11 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemasangan Plang Edukasi Sampah di Green House Dusun Sembung, Desa Mojokarang

Membahas persoalan sampah pada dasarnya bukan lagi isu baru, tetapi tetap menjadi tantangan nyata. Dalam berbagai studi, plastik menempati posisi sebagai salah satu penyumbang pencemaran tertinggi baik di daratan maupun perairan. Namun, tantangan terbesar bukan terletak pada jumlah sampahnya, melainkan pada rendahnya kesadaran masyarakat terhadap waktu yang dibutuhkan sampah plastik untuk terurai.

Sebagai bagian dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa KKN R32 di Desa Mojokarang, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, menjalankan program pemasangan plang edukasi sampah plastik di lima dusun. Plang ini menyajikan informasi sederhana namun penting: bahwa sterofoam tidak dapat terurai, bungkus mie instan butuh 1000 tahun, botol plastik 500 tahun, dan kaleng hingga 100 tahun untuk terurai secara alami.

Plang tersebut dipasang di titik-titik strategis yang mudah terlihat oleh warga di setiap dusun yang ada di Desa Mojokarang. Harapannya, informasi ini menjadi bentuk edukasi visual yang dapat membangun kesadaran kolektif tanpa harus melalui sosialisasi formal.


Upaya ini sejalan dengan prinsip edukasi berbasis komunitas, yang meyakini bahwa perubahan perilaku dapat dimulai dari pemicu-pemicu kecil yang dekat dengan keseharian warga. Plang bukan hanya benda diam, melainkan pengingat bahwa setiap plastik yang dibuang sembarangan membawa dampak jangka panjang bagi lingkungan dan generasi mendatang.

Penting pula untuk memahami bahwa edukasi lingkungan tidak harus selalu berbentuk pelatihan besar atau kampanye masif. Dalam keterbatasan sumber daya, plang edukasi menjadi salah satu cara efisien untuk menyampaikan pesan berulang yang tertanam dalam ruang hidup masyarakat.

Kesadaran terhadap waktu terurai sampah bukan semata pengetahuan, melainkan juga ajakan untuk bertindak. Harapan kami, Desa Mojokarang dapat menyediakan tempat sampah terpilah, masyarakat dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, hingga mengolah limbah secara kreatif sebagai bentuk lanjutan dari edukasi ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun