Mohon tunggu...
Jessica Sarah Natalia
Jessica Sarah Natalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sriwijaya University

studying international relations

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cyber War dan Strategi Sun Tzu: Apakah Masih Relevan?

3 Desember 2021   15:51 Diperbarui: 4 Desember 2021   14:51 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cyber War dan Strategi Sun Tzu: Apakah masih Relevan?

Kemajuan dan perkembangan zaman telah memberikan manusia kemudahan dalam melaksanakan aktivitas apapun. Pada zaman dahulu mungkin tidak akan pernah terbayangkan pada saat zaman sekarang orang -- orang dapat bertemu, bercerita dan berbagi banyak hal tanpa harus bertemu secara langsung. 

Penemuan -- penemuan yang terus berkembang dan mengalami pembaharuan itu  mencakup hampirr ke semua aspek seperti ekonomi, transportasi, pendidikan dan berbagai hal lainnya. Perkembangan itu semua dapat dilihat dari waktu ke waktu seperti semakin tahun semakin canggihnya barang -- barang elektronik yang selalu ada tipe -- tipe terbarunya dan persaingan ada di dalamnya.

Seperti telepon genggam misalnya pada awal -- awalnya hanya dapat digunakan hanya untuk mengirim sinyal -- sinyal kode morse dan berkembang menjadi sinyal yang dapat menghantarkan suara dengan berat yang cukup berat jika dibandingkan dengan telepon genggam yang digunakan zaman sekarang. (Post, 2018) Sekarang telepon genggam tidak hanya untuk bertukar suara atau kode -- kode lagi tetapi dapat mencukupi semua kebutuhan masyarakat luas. 

Bisa dikatakan semuanya dari telepon genggam orang dapat bertukar kabar, cerita, berbisnis, bertemu dengan orang asing bahkan zaman sekarang bukan hal yang aneh lagi jika banyak orang -- orang yang menemukan jodohnya melalui internet atau dunia maya.

 Meskipun dengan perkembangan zaman yang begitu pesatnya tetapi tetap saja perang adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari umat manusia. Dan penemuan -- penemuan yang baru tersebut juga membuat media baru untuk berperang. Dalam hal ini adalah ruang siber.

Ruang siber merupakan hal yang tidak bisa dihindari, yang ada dan menjadi kebutuhan bagi semua kalangan dari golongan maupun individu sebagai satuan terkecil. Ruang siber adalah instrumen dunia global yang dapat mengaitkan negara satu dengan negara lainnya dengan internet, sehingga dapat saling terhubung baik dalam bertukar informasi atau juga dapat menghasilkan perselisihan. Tidak hanya hal yang positif saja melainkan hal yang negatif pun dapat terjadi.

Dampak -- dampak tersebut juga meliputi dalam bagaimana cara saling berhubungan dalam hal yang berifat saling membangun maupun tidak. Para ahli mengatakan bahwa ruang siber adalah instrumen ke lima dalam perang setelah darat, laut udara dan ruang angkasa. Ini menunjukkan bahwa harus adanya serangkaian aturan dan regulasi dalam menjamin akses dan mencegah terjadinya permasalahan kedepannya. (Iskandar Hamonangan, 2020)

Pada beberapa waktu terakhir sudah terjadi aksi saling serang yang terjadi di ruang siber seperti Estoman Cyber Attact, Stuxnet. Luncuran di ruang siber sangat variatif karena aktornya tidak hanya dapat dilakukan oleh negara atau Lembaga -- Lembaga besar saja tetapi juga bahkan dalam sekala individu pun dapat termasuk di dalamnya.

Faktanya, siapa pun yang memenangkan pertempuran dunia maya dapat memenangkan perang. "Siapa pun yang dapat mempertahankan jaringan mereka atau mengembalikannya dengan cara tercepat---karena akan diserang, itu akan terdegradasi---siapa pun yang dapat bertahan dan lebih tangguh mungkin akan menang," (George, 2019)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun