Greendland halibut dengan nama latin (Reinhardtius hippoglossoides), ikan pipih penghuni perairan laut dalam Samudera Atlantik yang merupakan predator puncak dengan potensi migrasi jarak jauh dengan persebaran habitat yang meluas. Namun, meskipun dianggap predator pincak, spesies ikan ini merupakan spesies makanan laut komersial yang penting di beberapa negara, yaitu Islandia, Kanada, Norwegia, Amerika Serikat, Kepulauan Faroe, Greenland, dan Rusia yang ditangkap secara berlebihan dan hampir terrancam punah.
Greenland halibut merupakan satu-satunya spesies dari genus Reinhardtius dan memiliki karakteristik morfologi seperti, bentuknya yang pipih berwarna coklat dengan bintik-bintik, kedua matanya disebelah kanan, dan memiliki panjang tubuh maksimum 1,3m dengan berat tubuh maksimum 11-25 kg dan umur maksimumnya 30 tahun. Dengan tubuhnya yang pipih, greenland halibut memiliki kemampuan berenang yang baik dalam posisi vertikal. Meskipun kedua matanya ada disebelah kanan, namun kemampuan green halibut untuk melihat mangsa jauh lebih luas.
Greendland memiliki bentuk adaptasi di perairan laut dalam. Salah satunya adalah Greenland halibut sering ditemukan di daerah hipoksia parah (18% -25% saturasi), dimana pada kondisis hipoksia berat, yaitu tingkat oksigen terlarut sangat rendah, tingkat metabolisme Greenland halibut tidak terpengaruh. Hal ini disebabkan oleh kemampuan Greenland halibut meminum air laut seminim mungkin untuk menjaga agar tidak terjadi perubahan metabolisme pada tubuhnya. Jadi meskipun oksigen terlarut rendah, Greenland halibut tetap dapat hidup.
Greenland halibut memiliki umur yang panjang dan pertumbuhannya yang lambat dan umumnya ditemukan pada kedalaman 200-2200 m dengan suhu 0-6oC, tepatnya di area continental shelves, teluk, dan deep coastal fjords. Greenland halibut merupakan predator puncak dengan mangsa paling banyak yaitu, krustasea, ikan, eelpouts, capelin, redfish, udang laut dalam, dan invertebrata dasar lainnya. Greenland halibut memiliki peran kunci dalam struktur dan fungsi ekosistem, dan dapat digunakan sebagai eko-indikator yang baik untuk merkuri (Hg) di laut. Hal ini disimpulkan karena sebagai puncak trofik makanan, Greenland halibut dapat menggambarkan jalur paparan merkuri dalam organisme laut, sehingga dapat dengan mudah dan akurat diketahui jumlah besar polutan merkuri di ekosistem laut. Selain itu, keberadaan Greenland halibut yang melimpah dapat mengancam beberapa jenis spesies ikan yang pada umumnya dimangsa oleh Greenland halibut. Sehingga keberadaan Greenland halibut secara langsung mempengarhuhi kelimpahan dan distribusi spesies ikan lain.
Meskipun memiliki resiko mengandung merkuri yang tinggi, Greenland halibut merupakan spesies makanan laut dengan nilai komersial yang tinggi. Contohnya total volume tangkapan Greenland halibut di perairan Norwegia pada tahun 2018 melebihi 17.000 metrik ton. Greenland halibut memiliki nilai komersial yang tinggi karena memiliki kandungan minyak yang baik. Greenland halibut dimanfaatkan dengan cara dikeringkan atau dibekukan. Dibeberapa negara daging Greenland halibut merupakan  Â
Penangkapan yang berlebihan pada spesies ini mengakibatkan penurunan kelimpahan dan berdasarkan IUCN spesies ini masuk dalam kategori hampir terancam punah. Ancaman terbesarnya adalah overfishing, dimana biasanya penangkapan dilakukan dengan cara yang tidak sesuai, sehingga merusak habitatnya. Selain overfishing, kondisi alam, seperti perubahan iklim global, terutama peningkatan suhu musim panas di daerah kutub, dapat mengakibatkan hilangnya habitat Greenland halibut.
Dari penjelasan diatas, hewan penghuni laut dalam tidak selamanya menyeramkan dan tidak memiliki nilai komersial. Greenland halibut adalah salah satunya, meskipun bentuk morfologinya yang sedikit berbeda dengan ikan pada umumnya. Spesies ikan yang dianggap predator puncak ini juga dapat dimanfaatkan sebagai makanan laut dan bahkan sudah hampir terancam punah.Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan agar spesies ini tidak punah.
Daftar Acuan
Bank, M. S., S. Frantzen, A. Duinker, D. Amouroux, E. Tessier, K. Nedreaas, & M. B. Nilsen. 2021. Rapid temporal decline of mercury in Greenland halibut (Reinhardtius hippoglossoides). Environmental Pollution 289: 1-11.