Mohon tunggu...
Jesika Ariani
Jesika Ariani Mohon Tunggu... Mahasiswa

perkenalkan saya jesika, seorang mahasiswa program studi S1, jurusan Ekonomi pembangunan. Disini saya menulis pengalaman perjalanana lintas batas dalam konteks peluang bisnis dan akademik. Saya percaya bahwa setiap perjalanan membawa pelajaran dan peluang baru.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Jejak Inspiratif Jeklin: Menggali peluang bisnis dan Akademik di Negri Tetangga

15 Maret 2025   14:16 Diperbarui: 28 Maret 2025   20:30 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Profil Jeklin(Sumber: Koleksi pribadi,Jeklin)

Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia, merupakan kota metropolitan yang berkembang pesat dan menjadi pusat ekonomi, budaya, serta pendidikan nasional. Dengan gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi dan kawasan bisnis yang sibuk, kota ini menawarkan berbagai peluang bagi pengusaha dan akademisi. Selain itu, keberagaman budaya dan infrastruktur yang canggih menjadikannya destinasi menarik bagi mereka yang ingin mengembangkan diri di bidang bisnis maupun akademik bahkan hanya sekedar untuk berwisata.

Di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia, banyak cerita yang tercipta bersama para pengunjung. Bukan hanya untuk mereka yang sekadar berwisata atau berbelanja, tetapi juga bagi mereka yang membawa misi lebih dari sekadar urusan bisnis dan akademik. Jeklin Marvi Pongkota, seorang perempuan berusia 23 tahun asal Pontianak, adalah salah satu contohnya. Jeklin sudah beberapa kali menginjakkan kaki di Kuala Lumpur, bukan hanya untuk sekedar menikmati suasana kota, melainkan untuk mengembangkan diri dalam dunia bisnis. Baginya, Kuala Lumpur bukan hanya pusat metropolitan yang maju, tetapi juga tempat di mana peluang dapat ditemukan, baik dalam dunia pendidikan maupun perdagangan dan lainya. 

Meniti karier Akademik dan bisnis 

Jeklin Marvi Pongkota adalah mahasiswa S1 jurusan Bahasa Inggris. Ketertarikannya terhadap budaya dan dunia bisnis internasional mendorongnya untuk aktif dalam berbagai kegiatan lintas negara. Saat ini, ia sedang menjalani program pertukaran pelajar ke Prancis pada musim dingin 2025 di Universit de Poitiers. Namun, sebelum keberangkatannya ke Eropa, perjalanan ke Malaysia telah menjadi bagian penting dalam eksplorasi akademik dan bisnisnya.

 Motivasi

Jeklin memilih bahasa Inggris karena yakin bahwa bahasa adalah kunci untuk membuka pintu peluang global. Sejak kecil, ia telah tertarik pada budaya asing, yang semakin memperkuat keinginannya untuk mempelajari Bahasa Inggris secara mendalam.

Jeklin juga mengakui bahwa Bahasa Inggris bukan hanya sarana komunikasi, tetapi juga jembatan untuk memahami berbagai budaya dan perspektif. Ini sangat penting dalam dunia bisnis internasional, di mana pemahaman budaya adalah faktor kesuksesan utama. Dengan kemampuan ini, ia lebih percaya diri dalam menjalin kerjasama bisnis dan mengapai tantangan akademik di tingkat global.

Perjalanan menuju Kuala Lumppur

Perjalanan ini dilakukan pada hari Rabu di bulan November 2024, dengan Kuala Lumpur sebagai kota tujuan utama. Jeklin memulai perjalanannya dari Pontianak, Kalimantan Barat, menggunakan bus sebagai transportasi utama. Jeklin memutuskan berangkat melalui PLBN (Pos Lintas Batas Negara) Entikong, yang merupakan salah satu akses resmi antara Indonesia dan Malaysia. PLBN Entikong dipilih karena lokasinya yang strategis dan aksesibilitas yang baik dari kota asal Jeklin. Ini menandai awal petualangannya ke Kuala Lumpur.

Perjalanan dari Pontianak ke Entikong memakan waktu kurang lebih 4 jam 40 menit, dan Jeklin harus melewati proses imigrasi di PLBN Entikong. Setelah melalui proses imigrasi, Jeklin melanjutkan perjalanan dengan bus menuju Kuching. Dari Kuching, Jeklin mengambil penerbangan ke Kuala Lumpur. Biaya perjalanan menjadi salah satu pertimbangan utama. Jeklin mengeluarkan biaya sekitar 3 juta rupiah, termasuk tiket pesawat dan biaya penginapan di Kuala Lumpur.

Dua misi satu perjalanan

Dalam 12 kali perjalanannya ke Malaysia selama periode july-november, Jeklin tidak hanya fokus pada urusan bisnis, tetapi juga menghadiri berbagai kegiatan akademik. Dalam sektor bisnis, ia berkolaborasi dengan beberapa pengusaha di Malaysia. Jeklin juga secara aktif terlibat dalam pemeriksaan tanaman/perkebunan yang akan diimpor ke Indonesia dan bertemu dengan Bapak Alue Dohong, mantan wakil menteri kehutanan Indonesia mantan Wakil Mentri Kehutanan Indonesia. ia juga manghadiri

Foto bersama bapak Alue Dohong, mantan wakil mentri kehutanan Indonesia   (Sumber: Koleksi pribadi, Jeklin)
Foto bersama bapak Alue Dohong, mantan wakil mentri kehutanan Indonesia   (Sumber: Koleksi pribadi, Jeklin)

pengecekan tanaman (Sumber: Koleksi pribadi, Jeklin)
pengecekan tanaman (Sumber: Koleksi pribadi, Jeklin)

Foto bersama rekan bisnis (Sumber: Koleksi pribadi, Jeklin)
Foto bersama rekan bisnis (Sumber: Koleksi pribadi, Jeklin)

Selain melakukan urusan bisnis, Jeklin juga menjalankan misi akademik. Sebagai mahasiswa jurusan bahasa Inggris, ia berpartisipasi dalam pertemuan di Biro Hubungan Internasional Universitas Malaysia di Selangor, menemani beberapa dosen di Universitas tempat dia menempu studi dalam pertemuan akademik untuk mengambil dokumentasi. Jeklin juga mengunjungi Universitas Swinburne dan bertemu dengan profesor di Universitas Malaysia Sarawak (UNIMAS). Kunjungan ini menawarkan wawasan baru tentang sistem pendidikan Malaysia dan peluang masa depan untuk kerja sama akademik.

Foto bersama Prof UNIMAS (Sumber: Koleksi Pribadi,jeklin)
Foto bersama Prof UNIMAS (Sumber: Koleksi Pribadi,jeklin)

Kedua misi ini memiliki satu tujuan utama: mengembangkan kapasitas diri dan membangun jejaring internasional. Dengan menggabungkan aspek bisnis dan akademik, Jeklin berharap dapat berkontribusi lebih besar di masa depan, baik dalam dunia pendidikan maupun dunia usaha. Ia percaya bahwa pengalaman lintas negara adalah kunci untuk membuka lebih banyak peluang dan membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika global.

Antara harapan dan tantangan

Jeklin berharap agar mahasiswa indonesia semakin memanfaatkan peluang dalam program-program pertukaran pelajar dan kerja sama internasional. Saat ini, indonesia sudah banyak program dan berbagai kerjasama antar universitas luar, namun tantangan yang di hadapi adalah pemerataan akses di seluruh daerah. Banyak mahasiswa di kota-kota besar memiliki kesempatan lebih luas dibandingkan mereka yang berada di daerah terpencil. Selain itu, sistem pendidikan di Indonesia masih perlu lebih banyak mendorong pembelajaran berbasis riset dan inovasi, seperti yang diterapkan di beberapa universitas luar negeri.

Dalam dunia bisnis, Jeklin berharap lebih banyak pengusaha muda di Indoneesia yang mampu bersaing di pasar internasional dengan memahami budaya bisnis serta keterampilan komunikasi lintas budaya. Namun, tantangan yang akan dihadapi cukup besar, terutama dalam membangun kepercayaan dan profesionalisme dalam dunia bisnis. Selain itu, regulasi ekspor dan birokrasi sering menjadi hambatan bagi pengusaha muda yang ingin mengembangkan pasar ke luar negeri. Oleh karena itu, dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait sangat diperlukan agar lebih banyak pelaku usaha Indonesia dapat menjajaki peluang di pasar global.

Pengeluaran dan Anggaran 

Pengeluaran Jeklin selama perjalanan ke Kuala Lumpur cukup besar, dengan biaya transportasi yang menjadi pengeluaran terbesar. Tiket bus dari Pontianak ke Entikong menghabiskan sekitar Rp 540.000, sementara transportasi lokal di Kuching, seperti kendaraan dari terminal bus ke bandara, mencapai Rp 111.654. Tiket pesawat dari Kuching ke Kuala Lumpur termasuk hotel mencapai Rp 3.000.000. Selain itu, biaya penginapan saat transit di Kuching menghabiskan sekitar Rp 260.527. Untuk kebutuhan makanan selama di Kuala Lumpur, Jeklin menghabiskan sekitar Rp 372.181, sedangkan transportasi lokal seperti taksi dari bandara ke hotel menambah biaya sebesar Rp 558.272. Tak ketinggalan, belanja oleh-oleh seperti snack, cokelat, dan sepatu juga menyumbang pengeluaran sebesar Rp 372.272. 

Secara keseluruhan, total pengeluaran Jeklin selama perjalanan ini mencapai jumlah yang cukup besar, terutama dari segi transportasi dan akomodasi. Biaya transportasi yang meliputi tiket bus, pesawat, dan taksi menjadi pengeluaran  yang besar,  harus di persiapkan dengan baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun