Di zaman sekarang, seringkali tren datang dan pergi begitu cepat. mulai dari gaya berpakaian, cara berdandan, hingga gaya hidup, semua orang seolah berlomba mengikuti apa yang sedang hits.
 terutama bagi wanita, ada tekanan besar untuk selalu update agar terlihat ''kekinian.'' tapi, apakah kita harus selalu mengikuti tren itu demi diterima atau terlihat bagus dimata orang lain?
menjadi diri sendiri kadang terasa sulit ditengah lautan tren yang memikat. banyak wanita merasa harus menyesuaikan diri supaya tidak terlihat ketinggalan zaman atau berbeda.
 padahal, mengikuti tren tanpa sadar bisa membuat kita kehilangan jati diri dan kebebasan mengepresikan apa yang sebenarnya kita inginkan.  Otentisitas menjadi diri sendiri apa adanya adalah hal yang sangat berharga.
 Saat kita berani memilih jalan kita sendiri, walau berbeda dari kebanyakan orang, kita sebenarnya sedang menunjukkan kekuatan dan keberanian.  Bukan berarti kita menolak tren sama sekali, tapi kita memilih apa yang sesuai dengan karakter dan kenyamanan kita.
Ada wanita yang tetap suka dengan gaya klasik, meski tren fashion berputar ke arah yang berbeda. Ada pula yang tetap menjaga prinsip dalam cara berpakaian atau gaya hidup tanpa harus ikut-ikutan hanya karena "lagi viral."
 Mereka yang berani menjadi diri sendiri biasanya lebih percaya diri dan bahagia karena tidak terbebani oleh ekspektasi orang lain. Selain itu, menjaga otentisitas juga membantu kita membangun hubungan yang tulus dengan orang lain.Â
Ketika kita jujur pada diri sendiri, kita akan menarik orang-orang yang menerima kita apa adanya, bukan hanya yang suka dengan versi "pura-pura" kita.
Kita hidup di dunia yang penuh penilaian. Media sosial, lingkungan sekitar, bahkan teman sendiri kadang bisa membuat kita ragu pada pilihan kita. Tapi justru di situlah pentingnya punya prinsip.
Ketika kita tahu siapa diri kita dan apa yang kita yakini, komentar dari luar tidak akan mudah menggoyahkan. Menjadi berbeda bukan berarti salah. Tidak ikut tren bukan berarti ketinggalan zaman.