Pada slide ini membahas pendekatan nilai (economic income atau fair value), di mana laba dihitung tidak hanya dari transaksi aktual, tetapi juga dari kenaikan nilai aset. Dalam slide membahas dimana, peralatan dengan harga historis Rp60.000.000 naik menjadi Rp70.000.000, dan laba operasi Rp20.000.000. Maka economic income sebesar Rp30.000.000 (Rp20.000.000 + Rp10.000.000). Ini berarti dalam kenaikan nilai aset dianggap sebagai pendapatan karena menambah kekayaan bersih pemilik, sedangkan accounting income hanya mencerminkan laba dari aktivitas operasi yang telah terjadi.
Contoh perbedaan konsep pemeliharaan modal (capital maintenance).
Jika inflasi 10% laba akan berbeda tergantung pada tujuan pelaporan. Dalam financial capital maintenance, modal dianggap terjaga jika jumlah uang tidak berkurang, sehingga laba Rp30.000.000. Tetapi dalam physical capital maintenance, modal dianggap terjaga jika kapasitas produksi tetap sehingga laba hanya Rp 20.000.000.
Selain itu, pada pelaporan komprehensif, total laba mencakup laba bersih operasional Rp30.000.000 dan kenaikan nilai investasi yang belum direalisasi Rp10.000.000, menghasilkan total Rp40.000.000. Artinya net income mencerminkan kinerja operasi, sedangkan comprehensive income menggambarkan seluruh perubahan ekuitas.
Angka laba dan modal bukan sekadar hasil perhitungan transaksi, tetapi mencerminkan nilai yang digunakan dalam pelaporan. Setiap metode memberikan pandangan berbeda tentang realitas ekonomi.
Historical/Transaction Based menekankan transaksi aktual dengan objektivitas dan verifikasi sehingga menghasilkan laba sebesar Rp20.000.000, Economic/Value Based berfokus pada perubahan nilai pasar mencerminkan relevansi dan daya beli riil, dengan laba Rp30.000.000, Â Comprehensive Income (Modern) mencakup seluruh perubahan ekuitas, baik yang direalisasi maupun belum, dengan transparansi dan keterbukaan informasi, menghasilkan laba Rp40.000.000.
Secara keseluruhan materi ini menegaskan bahwa akuntansi bukan hanya tentang pencatatan angka, tetapi juga tentang bagaimana nilai ekonomi dan kinerja perusahaan dipahami. Setiap pendekatan historis, nilai wajar, hingga komprehensif memberikan cara pandang berbeda terhadap laba dan modal. Tujuan akhirnya adalah menciptakan laporan keuangan yang tidak hanya andal, tetapi juga relevan, transparan, dan mencerminkan kondisi ekonomi perusahaan secara menyeluruh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI