Mohon tunggu...
Jerry Alberico
Jerry Alberico Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Nasi Ambon, Warteg Mistis nan Sedap Melegenda

5 April 2018   15:25 Diperbarui: 5 April 2018   15:43 3023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliner. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Rembolle

Apa yang ada dipikiran kalian pada saat mendengar kata "warteg" ? Apakah tempat makan murah dan enak ? Ataukah tempat makan akhir bulan banget ? Kalau bagi anak kost-an, siapa sih yang gak suka makan di warteg ? Sudah murah, enak, praktis dan lengkap. Ingin makan apapun rasanya juga ad ajika sudah memasuki warteg. Eits, tapi makanan yang merakyat ya. Kalau makanan yang mewah jangan harap ada di warteg deh. Hehe..

Kali ini, saya ingin berbagi pengalaman nih.Ada satu warung makan yang bisa dibilang mistis. Tidak ada tanda pengenal apapun, spanduk, papan nama, atau apapun itu yang menunjukkan identitas warung makan itu juga tidak ada. Namun, orang-orang yang sering makan di sini dan orang-orang sekitar sini sih menyebutnya Warung Nasi Ambon. Kenapa ? Menurut legenda orang-orang sekitar sih,dulu yang punya warung makan ini orang ambon, tapi ada juga yang berkata bahwa dinamakan warung nasi ambon karena di belakang warung makan ini ada pohon ambon. Letaknya sendiri cukup strategis. Warung makan ini terletak di dekat Taman Kalijodo. Warung makan ini masih satu jalan dengan Kalijodo.

Untuk menu makanannya sendiri memang berbeda dari warung-warung makan pada umumnya. Jika biasanya warung makan itu menyediakan banyak pilihan lauk pauk, warung yang satu ini hanya menyediakan beberapa macam lauk pauk. Dan untuk nasinya sendiri, warung ini hanya menyajikan nasi uduk. Tidak ada nasi putih polos. Lauk pauk yang ada di sini seperti telur dadar, telur balado, perkedel, sup ikan dan macam-macam gorengan seperti tahu dan tempe. 

Memang kelihatannya sedikit, tetapi rasa yang disuguhkan oleh warung makan ini sangat banyak. Warung nasi ambon ini melegenda karena nasi uduknya yang cukup beda dengan nasi uduk pada umumnya. Rasa nasi uduknya sendiri tidak terlalu kuat jadi masih bisa dipadukan dengan rasa-rasa lauk pauk yang ada. Ditambah dengan kerupuk yang khas, berada di tingkat antara garing dan lembek. Sangat cocok dipadukan dengan nasi yang satu ini.

Setelah saya merasakan sendiri enaknya makanan di warung makan ini, saya menjadi merasa seperti akan datang lagi ke sini untuk mencicipi makanan tersebut untuk yang kesekian kalinya. Rasa nasi uduk yang tidak terlalu kuat sangat cocok dipadukan dengan kerupuk khusus yang disajikan. Kemudian porsi perkedel yang memang kecil namun kalian akan diberikan dua biji perkedel jika mau. Jadi porsinya akan sangat cocok untuk kalian yang tidak terlalu ingin makan banyak karena masih ingin mencari banyak makanan lain di sekitar. 

Gorengan tempe yang digoreng langsung di warung makan ini juga sangat unik. Rasanya sangat garing dan rasanya seperti murni tempe yang digoreng tanpa ada tepung sama sekali. Namun memang mereka menggunakan tepung agar gorengannya lebih garing. Untuk harga sendiri, kalian para pemburu makanan pasti akan merasa terpuaskan hanya dengan harga kisaran Rp 15.000 sampai dengan Rp 20.000 untuk per orangnya.

Pelayanannya pun sangat ramah, sesampainya saya di sana, saya akan ditawarkan berbagai macam lauk pauk yang ada oleh penjualnya. Terkadang penjual akan menanggapi kita dengan berbagai candaan spontan yang dapat dilontarkan oleh penjual agar kita merasa lebih akrab. Memang untuk kalian yang tidak terbiasa akan merasa aneh dengan penjualnya. 

Namun memang itu usaha penjual agar menarik pengunjung tidak bosan makan di situ. Jadi bagaimana ? Tertarikkah kalian untuk mencicipi Nasi Ambon yang legendaris ini ? Tidak perlu berlama-lama lagi. Langsung saja kunjungi warung makan ini letaknya ada di sebelah Taman Kalijodo. Selepas makan puas di Warung Nasi Ambon ini kan kalian bisa sekalian menghirup udara segar di Taman Kalijodo yang sekarang sudah bagus ini. Hehe..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun