Kesadaran akan niskala juga mengajarkan kerendahan hati. Kita tidak sepenuhnya berkuasa atas hidup ini, sebab ada kekuatan lain yang ikut menentukan arah. Dengan memahami niskala, kita lebih peka terhadap hal-hal kecil yang sering terabaikan, seperti senyum yang menenangkan, keheningan yang memberi jeda, atau keberanian untuk percaya pada sesuatu yang tak terlihat. Pengalaman ini membuat hidup terasa lebih utuh, karena tidak hanya berisi kerja keras, tetapi juga ketulusan batin.
Kita tidak sepenuhnya berkuasa atas hidup ini, sebab ada kekuatan lain yang ikut menentukan arah.
Mungkin, manusia sejatinya adalah makhluk ganda. Hidup dalam sekala yang terukur, tetapi juga ditopang oleh niskala yang tersembunyi. Dari sanalah kita belajar bahwa tidak semua hal harus terlihat untuk dipercaya, dan tidak semua hal harus diukur untuk memberi arti. Barangkali, justru di ruang niskala itulah kita menemukan jati diri, tempat keterbatasan manusia bertemu dengan keajaiban yang tak terucapkan, sekaligus sumber kekuatan yang membuat hidup tetap berarti.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI