Pemerintah Indonesia telah menyiapkan langkah mitigasi, termasuk melakukan renegosiasi dagang bilateral dan menggencarkan ekspor ke kawasan non-tradisional seperti Afrika dan Eropa Timur. Namun, tanpa sinergi dengan masyarakat, langkah ini tidak akan maksimal.
"Ketahanan ekonomi nasional bukan hanya soal makroekonomi, tapi juga tentang solidaritas warga negara," ungkap Dr. Naufal Mahendra, ekonom dari Universitas Indonesia. "Kalau kita tidak bergandengan tangan menghadapi tantangan global, maka kita justru memperparah tekanan dari luar."
Penutup: Momentum untuk Refleksi Ekonomi Nasional
Kebijakan pajak tinggi dari Amerika Serikat bisa jadi ancaman, tetapi juga bisa menjadi momentum introspeksi bagi Indonesia. Sudah saatnya bangsa ini membangun kemandirian ekonomi berbasis kekuatan dalam negeri, dan itu hanya bisa tercapai dengan keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat.
Menghadapi tekanan global bukan berarti tunduk. Dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan warga negara, Indonesia bisa membuktikan bahwa ketahanan ekonomi dibangun dari dalam, bukan dari luar.
Daftar Pustaka (APA Style)
Badan Koordinasi Penanaman Modal. (2025). Laporan Tahunan Penanaman Modal Asing di Indonesia 2025. Jakarta: BKPM.
Kementerian Perdagangan RI. (2025). Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia Tahun 2025. Jakarta: Kemendag.
Naufal, M. (2025). Wawancara Eksklusif: Ketahanan Ekonomi Nasional di Tengah Proteksionisme Global. Harian Ekonomi Nusantara, 10 Maret 2025.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI