Mohon tunggu...
YEREMIAS JENA
YEREMIAS JENA Mohon Tunggu... Dosen - ut est scribere

Akademisi dan penulis. Dosen purna waktu di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Iklan Kreatif Pelayanan Lansia dan Problem Etis

22 Juni 2018   11:19 Diperbarui: 22 Juni 2018   17:46 1986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelayanan lansia dapat berbasis rumah sakit tetapi juga dapat dilakukan dari rumah. Sumber: https://www.medicalassistantschools.com/articles/taking-care-of-the-elderly/

Jika akses kepada pelayanan kesehatan lansia bersifat tidak setara, dan ketidaksetaraan itu tak bisa dihindari, maka sikap moral yang parsial dapat saja dibenarkan.

Pertanyaannya, apakah ketidaksetaraan dalam penghasilan yang menyebabkan ketidaksetaraan dalam pelayanan lansia adalah keadaan ekonomi yang tidak dapat dihindari? Atau, jangan-jangan, ketidaksetaraan itu terjadi karena adanya struktur ekonomi yang tidak adil?

Tampaknya ketidaksetaraan kemampuan ekonomi yang diimplikasikan oleh iklan tersebut di atas bukanlah ketidaksetaraan yang tidak bisa dihindari.

Jadi, itu sesuai dengan definisi yang dikemukakan WHO. Jika demikian, ketidaksetaraan pelayanan kesehatan pada lansia karena keadaan ekonomi, dari prinsip equity, adalah ketidakadilan.

Dalam arti itu, jika pemerintah RI tidak berhasil mengatasi kesenjangan akses terhadap pelayanan kesehatan karena masalah ekonomi, maka pemerintah menyebabkan tidak terpenuhinya baik prinsip kesetaraan maupun prinsip equity.

Soal ini, kita bisa membaca sekali lagi penegasan WHO, katanya, "Health inequalities therefore involve more than inequality with respect to health determinants, access to the resources needed to improve and maintain health or health outcomes. They also entail a failure to avoid or overcome inequalities that infringe on fairness and human rights."


Peran Pemerintah

Mereka yang setuju bahwa iklan di atas tidak ada masalah dari segi etika akan mengemukakan argument demikian.

Pertama, pelayanan kesehatan lansia yang ditawarkan bersifat temporer, yakni selama masa libur lebaran di mana para perawat lansia sedang berlibur ke kampung halaman. Kecuali kalau itu menjadi model pelayanan kesehatan yang bersifat tetap.

Kedua, jika tarif itu diurai lebih teliti, keuntungan yang diincar rumah sakit sebenarnya tidak terlalu besar, dan itu pantas dibandingkan dengan keuntungan yang bisa diperoleh lansia. Dan pembiayaan itu meliputi makanan, sewa kamar, jasa pelayanan dokter spesialis yang juga mahal, fasilitas kolam renang, dan kenyamanan-kenyamanan lainnya.

Kedua alasan ini masih bisa diperdebatkan. Tetapi dari aspek equity, iklan itu sebenarnya juga menegaskan atau setidaknya memunculkan kekurangan dalam pelayanan kepada lansia, dan itu juga berarti kegagalan pemerintah itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun