Mohon tunggu...
Jepri Anto Priwinata
Jepri Anto Priwinata Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Palangka Raya

Olah raga

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kemajuan yang Mengikis: Ekonomi Naik, Hutan Menjerit dilema Pembangunan di Puruk Cahu

12 Juni 2025   16:06 Diperbarui: 12 Juni 2025   16:06 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Puruk Cahu dan wilayah sekitarnya merupakan rumah bagi masyarakat adat Dayak yang kaya akan kearifan lokal dalam mengelola alam. Mereka telah lama mengembangkan sistem pertanian berpindah, menjaga hutan larangan, dan merawat mata air sebagai bagian dari tradisi yang harmonis dengan alam.

Namun, proses pembangunan yang terjadi seringkali menyingkirkan suara mereka. Proyek-proyek besar, khususnya di sektor pertambangan dan perkebunan, kerap dijalankan tanpa konsultasi yang transparan dan adil. Tidak jarang tanah adat mereka berubah menjadi konsesi tambang atau perkebunan skala besar tanpa persetujuan resmi.

Jika mereka dilibatkan secara sungguh-sungguh, masyarakat adat sebenarnya bisa menjadi mitra penting dalam upaya pelestarian lingkungan. Mereka bukan hambatan, melainkan bagian dari solusi untuk memastikan keberlanjutan pembangunan.

Solusi Strategis: Menuju Pembangunan yang Berkeadilan

Agar pembangunan di Puruk Cahu tidak terus menimbulkan kerusakan, perlu pendekatan yang lebih seimbang. Beberapa solusi yang dapat diterapkan antara lain:

Diversifikasi Ekonomi Lokal
Pemerintah harus mendorong pengembangan sektor-sektor non-ekstraktif seperti pertanian ramah lingkungan, ekowisata, dan industri lokal yang berbasis budaya. Hal ini penting agar ekonomi tidak hanya bergantung pada tambang dan kehutanan.

Transparansi dan Keterlibatan Masyarakat
Setiap proyek pembangunan harus melalui proses konsultasi publik yang terbuka, terutama bagi masyarakat adat. Proses AMDAL harus bisa diakses masyarakat dan disertai dengan mekanisme pengawasan yang ketat.

Penegakan Hukum Lingkungan
Aparat penegak hukum dan pengawas lingkungan harus bertindak tegas terhadap pelanggaran, baik oleh perusahaan besar maupun aktivitas ilegal. Tanpa penegakan hukum, regulasi hanya menjadi formalitas.

Edukasi dan Pemberdayaan Komunitas
Masyarakat lokal perlu diberikan pengetahuan dan keterampilan untuk menjaga lingkungan secara mandiri. Pelatihan-pelatihan seperti pengelolaan lahan berkelanjutan, konservasi, hingga daur ulang sampah perlu diperluas.

Pengakuan Hak Tanah Adat
Legalitas dan perlindungan terhadap wilayah adat harus segera ditetapkan. Ini penting untuk memberi jaminan hukum kepada masyarakat adat atas tanah dan hutan yang telah mereka kelola secara turun-temurun.

Arah Baru untuk Masa Depan Puruk Cahu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun