Mohon tunggu...
JepretPotret
JepretPotret Mohon Tunggu... Freelancer - ........ ........

........

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penumpang KRL Pingsan, 17 Stasiun Bikin Macet, Lalu Apalagi...

7 Januari 2018   02:12 Diperbarui: 8 Januari 2018   22:39 1481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto:Instagram @KRLCommuterline

Hingga awal tahun 2016, Lintas Barat hanya menjangkau sampai Stasiun Maja Kabupaten Lebak dan Lintas Timur hanya sampai Stasiun  Bekasi Kota. Beruntunglah #RekanCommuters di kedua lintas KRL tersebut, KCJ saat itu telah meluaskan jangkauan layanannya. Sejak April 2017, Lintas Barat telah menjangkau hingga Stasiun Rangkasbitung. Sementara itu Lintas Timur telah menjangkau hingga Stasiun Cikarang.

Saat ini jumlah penumpang KRL dari Stasiun Rangkasbitung mencapai 15.614 pengguna jasa setiap harinya. Naik hampir 123% sejak awal pengoperasian yang tercatat 7.000 pengguna setiap harinya. Sementara itu lintasan Stasiun Bekasi Timur hingga Stasiun Cikarang telah mengalami peningkatan 59% di akhir 2017. Dari awal beroperasi yang melayani 23.000 pengguna KRL, kini telah mencapai 36.671 pengguna KRL per harinya.

Sepanjang tahun 2017, PT KCI telah melayani volume penumpang hingga 315.811.848 pengguna jasa KRL. Ini meningkat 12,5% dari jumlah realisasi volume penumpang tahun 2016. Hal ini dapat terealisasi dengan adanya penambahan rangkaian SF-12 dan SF-10, dimana dioperasikan 20 rangkaian dengan formasi 12 kereta dan 42 rangkaian dengan formasi 10 kereta.

Pasti banyak yang tanya, kok SF-12 cuma tersedia di lintas Jakarta Kota - Bekasi dan Jakarta Kota - Bogor ya? Sabar ya buat pengguna KRL di lintas Tanahabang - Maja / Rangkasbitung. Hal ini dikarenakan  masih ada tahap pengerjaan perpanjangan peron di beberapa stasiun yang masih terus dilakukan oleh Satuan Kerja DJKA Kementerian Perhubungan dan PT KAI Persero. 

Untuk keamanan, keselamatan dan kenyamanan pengguna KRL, selama tahun 2017 telah dirampungkan enam underpass (Stasiun PondokRanji, Sudimara, Tebet, Bojonggede, Citayam, Cilebut), satu JPO (Stasiun Tanahabang), serta perluasan / pembangunan hall baru (Stasiun Tangerang, Tebet, Tanahabang, Jakarta Kota). Upaya ini selain mendukung integrasi antarmoda, juga untuk memecah kepadatan aktivitas alur keluar masuk pengguna KRL di stasiun. 

Selain penambahan 143 gate elektronik di awal tahun 2017, hingga saat ini PT KCI telah mengoperasikan sebanyak 236 vending machine dan 749 gate di 79 stasiun. Bagi pengguna KRL yang menggunakan fasilitas Kartu Multi Trip (KMT), kini memiliki pilihan isi ulang selain di loket dan vending machine yaitu di minimarket yang telah bekerja sama dengan PT KCI. Informasi  posisi dan perkiraan kedatangan KRL, juga telah dapat dinikmati lewat genggaman tangan. Melalui ponsel pintar, aplikasi KRL Access akan memberikan informasi secara real time. Untuk #RekanCommuters disabilitas (tuna) rungu, akan terbantu mengetahui posisi KRL melalui layar elektronik yang berada di dekat pintu KRL


Nah sekarang kita lihat apa saja program KCI di tahun 2018 ini. Apa akan semakin membuat sumringah para masyarakat urban, yang semakin cepat beruban rambutnya akibat lelahnya hidup ulang-alik pinggiran/luar kota dan pusat kota Jakarta. Atau bagaimana ya? 

KA Bandara yang menghubungkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (SHIA) dan Stasiun Sudirman Baru (BNI-City), telah diujicoba perdana oleh PT Railink pada awal Oktober 2017 lalu. Nah pada 2 Januari 2018 lalu, PT Railink selaku operator KA Bandara secara resmi telah mengoperasikannya.Lalu bagaimana bentuk integrasi antar moda transportasi dengan KA Bandara? Tentu saja PT KCI telah siap menyukseskan integrasi perjalanan KRL dengan KA Bandara, serta berbagai penyesuaian sistem operasional KRL.

Lalu PT KCI telah melonggarkan ukuran bagasi koper sesuai standar penerbangan dalam setiap KRL mulai 8 Januari 2017, sebagai bentuk mengakomodir pengguna KA Bandara yang hendak menggunakan KRL. Fadhila menyatakan yang ditekankan dalam bagasi adalah tas tangan dan koper. Sementara barang yang dibungkus sebesar koper serta papan selancar, termasuk bawaan barang yang tak boleh dibawa penumpang masuk ke dalam KRL. Barang bawaan yang dapat masuk ke KRL adalah dua barang / tas jinjingan dan dua buah koper. Barang / tas yang dapat dijinjing sebanyak dua buah dengan ukuran maksimum 100cm x 40cm x 30cm, serta dua buah koper berukuran maksimum 48cm x 74cm x 29cm. 

Selama trafik perjalanan KA Bandara masih 42 perjalanan per harinya, maka tak mengganggu operasional KRL. Namun PT KCI akan melakukan penambahan kapasitas angkut dengan perpanjangan rangkaian. Mulai Februari 2018, SF-12 akan bertahap beroperasi untuk lintas Duri - Tangerang pp. Ketika saat KA Bandara telah beroperasi 82 perjalanan per harinya, maka PT KCI akan melakukan penyesuaian sesuai Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2017. Dari 90 perjalanan akan berubah menjadi 73 perjalanan. Nantinya penyesuaian jadwal KRL Lintas Duri - Tangerang pp, dapat dilihat situs resmi PT KCI www(dot)krl(dot)co(dot)id, papan pengumuman stasiun, maupun flyer yang dibagikan petugas stasiun. 

Telah terjadi pertumbuhan 22,6% pengguna jasa KRL dalam dua tahun terakhir, yaitu ada sekitar 58 juta pengguna. PT KCI pun berani menargetkan dapat melayani 320.026.523 pengguna jasa di tahun 2018. Akan meningkat 9,5% dibandingkan tahun 2017. Edan tenan! Emangnya inovasi lanjutan apa saja yang akan dipersiapkan? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun