Mohon tunggu...
Jen Riko Pasaribu
Jen Riko Pasaribu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang berkuliah disalah satu universitas yaitu universitas atma jaya yogyakarta jurusan ilmu komunikasi yang mempunyai mimpi menjadi salah satu bintang yang akan sukses dikemudian hari.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Pencopotan Label Gereja di Tenda Bantuan Gempa Cianjur

28 November 2022   20:49 Diperbarui: 28 November 2022   20:50 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan aksi pencopotan label gereja di tenda bantuan untuk korban gempa Cianjur dilakukan organisasi masyarakat (ormas). Label itu dicopot tetapi bantuan tidak ditolak ormas.

"Itu dilakukan salah satu ormas. Informasinya di empat titik, di antaranya di posko pengungsian di Mangunkerta, Sarampad, dan dua titik lainnya, dalam video tersebut yang telah beredar dimedia sosial ”Ridwan Kamil mangatakan sangat disesalkan dan tidak boleh terulang kembali lagi. Dan mengatakan pula bahwa bencana yang dicianjur datang tidak pilih pilih dan menimpa siapa saja. begitu pula disisi pemberi bantuan. Ridwal kamil menyebut pemberi bantuan datang dan tidak pilih-pilih, mereka membantu dari berbagai golongan, kelompok apa pun keyakinan  agamanya.  Karena ridwan kamil juga mengatakan simbol atau tanda yang dituliskan adalah hal yang wajar karena bantuan memiliki tanggung jawab kepada para donatur yang menitipkan bantuan. Walaupun kita tidak seiman kita tetap bersaudara dalam kebangsaan dan kemanusiaan.

Menurut Doni pencopotan itu bukan aksi intoleran, karena tenda tetap digunakan. Kata dia hal itu dilakukan biar bantuan netral, atas nama kemanusiaan dan tak menonjolkan kelompok tertentu.

"Jadi perlu ditegaskan jika ini bukan aksi intoleran. Tendanya masih digunakan masyarakat, tidak ditolak. Hanya stiker atau labelnya yang dicabut," ucap dia. dan menjelaskan sebelumnya beredar video viral di media sosial yang memperlihatkan deretan tenda biru dengan tulisan dari kertas di atapnya. Sejumlah orang terlihat membongkar tulisan 'Tim Aksi Kasih Gereja Reformed Injili Indonesia' yang menempel di atap tenda.

Bupati Cianjur Herman Suherman juga mengomentari aksi pencopotan itu. Kata dia hal seperti ini seharusnya tidak dilakukan karena kemungkinan pihak pemberi bantuan tidak punya maksud tertentu selain kemanusiaan.

"Pencopotan itu salah, tapi menonjolkan label juga tidak benar. Kita sama-sama saling mengerti, membantu secara tulus tanpa label di bantuannya. Saya harap ini tidak terulang, dan kita fokus pada penanganan kebencanaan hingga pemulihan nantinya," pungkasnya

Jadi menurut saya, kita tidak pernah tau apa hal yang akan terjadi kedepannya hal macam apa yang akan datang lagi jadi kita juga harus saling menghargai apapupun termasuk pemberian orang orang tanpa merusak name tag yang dibuat pada bantuan tersebut, kita ambil pada sila ke-2 kemanusiaan yang adil dan beradap, kita harus memiliki etika dalam hal apapun termasuk dalam bantuan tersebut karena negara kita adalah negara kesatuan negara yang memiliki teloransi yang banyak jadi kita harus memiliki sikap menghargai karena bagaimana pun mereka adalah tetap saudara kita, kita beda iman tapi bukan berarti kita tidak bisa saling tolong monolong dan saling bekerja sama, jadi kita harus dapat menghargai supaya terciptanya kerukunan dan kebaikan agar masyarakat Sejahtera.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun