Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Asal-usul Pad Thai yang "Dinasionalkan" oleh Diktator Thailand

15 Mei 2021   09:00 Diperbarui: 9 April 2022   06:49 3518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pad Thai, makanan khas Thailand. Foto oleh ALISA SUWANRUMPHA

Jika berbicara tentang masakan nasional, apa yang terlintas di pikiran Anda? Tradisional, dimasak pertama kali ratusan tahun lalu, atau mungkin dimasak dengan resep turun temurun?

Itu dapat kita temukan pada rendang, sebuah masakan nasional Indonesia yang kaya akan filosofi dari Minangkabau. Namun hal tersebut tidak dapat ditemukan di masakan nasional negara tetangga kita, yaitu Thailand.

Sekilas memang masakan nasional Thailand satu ini tidak jauh berbeda dengan kwetiau goreng. Namun dari segi rasa sangatlah berbeda karena pengunaan saus dari pasta asam jawa dan kecap ikan atau mungkin dari taburan kacang tanah diatas pad thai.

Jika sate pertama kali dikenal pada abad ke-15 di Indonesia, pad thai justru dikenalkan oleh 'ayahnya' kepada masyarakat Thailand pada tahun 1930an. Ialah Perdana Menteri Plaek Phibunsongkhram, yang menjabat dari tahun 1948 hingga 1957, yang dikenal sebagai Ayah dari pad thai.

Revolusi Kebudayaan Thailand ala Phibun

Pad Thai adalah masakan nasional dari Thailand | Foto milik Takeaway
Pad Thai adalah masakan nasional dari Thailand | Foto milik Takeaway
Perdana Menteri sekaligus diktator militer Plaek Phibunsongkhram, atau dikenal dengan Phibun, dalam masa pemerintahannya fokus dalam meningkatkan nasionalisme Thailand. Ia juga mengubah nama Siam menjadi Thailand. 

Ia meluncurkan serangkaian reformasi yang dikenal sebagai Revolusi Kebudayaan Thailand. Tujuan dari revolusi ini adalah untuk mengangkat semangat nasional dan kode moral bangsa sekaligus menanamkan kecenderungan progresif dan kebaruan dalam kehidupan Thailand.

Apakah Anda pernah melihat masyarakat Thailand yang menyanyikan lagu kebangsaannya di bioskop atau tempat umum lainnya? Itu adalah salah satu dari 12 mandat yang Phibun keluarkan dalam rangka Revolusi Kebudayaan Thailand. 

Mandat tersebut juga mengharuskan masyarakat untuk memberi hormat kepada bendera, tidak boleh menggunakan bahasa daerah, hingga mengganti kebiasaan makan yang awalnya menggunakan tangan menjadi menggunakan sendok dan garpu. 

Perdana Menteri Plaek Phibunsongkhram, 'Ayah' dari Pad Thai | Foto diambil dari Wikipedia
Perdana Menteri Plaek Phibunsongkhram, 'Ayah' dari Pad Thai | Foto diambil dari Wikipedia

"Mi adalah makan siangmu"

Di saat yang bersamaan, Thailand saat itu sedang dilanda krisis beras karena bencana banjir dan juga efek dari Perang Dunia II.  

Untuk mengurangi konsumsi beras di negaranya, Phibun mempromosikan mi sebagai pengganti beras. Hal ini disampaikan lewat pidatonya, yaitu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun