Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Diplomasi Kapal Perang dan Jebakan Thucydides di Tengah Lautan yang Kian Memanas

12 April 2021   16:32 Diperbarui: 13 April 2021   08:03 1518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kartun yang menunjukkan Theodore Roosevelt membawa pentungan besar menarik kapal AL Amerika Serikat di Laut Karibia | Foto diambil dari Wikimedia Commons

Beberapa hari terakhir ini media internasional sedang diramaikan dengan pemberitaan pengiriman kapal perang dari satu negara ke negara lain. Lautan Bumi akhir-akhir ini sedang panas-panasnya, bukan karena cuaca, namun karena pertikaian antar negara yang semakin hari semakin memburuk.

Dekat dengan di Indonesia, permasalahan Laut China Selatan yang masih belum menemukan jalan keluar terus memanas. 

Kemunculan 44 kapal militer China beberapa hari terakhir (10/4/21) di sekitar Whitsun Reef yang berdekatan dengan Filipina mendapatkan kecaman dari pemerintah Filipina dan Amerika Serikat. 

Pernyataan China bahwa kapal tersebut untuk memancing dan cuaca buruk ditolak oleh Filipina dengan fakta kapal tersebut adalah kapal militer dan cuaca sekitar yang baik.

Situasi di Laut China Selatan dipastikan akan memburuk dengan Amerika Serikat yang merangkul Filipina dengan berencana mengirimkan kapal induk Angkatan Laut Theodore Roosevelt ke Laut China Selatan. 

Bukan hanya Amerika Serikat, Vietnam juga menantang China dengan mengerahkan Quang Trung, kapal fregat anti-kapal milik Vietnam, beserta beberapa helikopter (12/4/21). 

Latihan tempur didepan kapal-kapal China di Laut China Selatan menjadi bukti dari pernyataan Menteri Luar Negeri Vietnam Bui Thanh Son bahwa "Aktivitas kapal-kapal China secara serius melanggar kedaulatan Vietnam". Vietnam pun tidak ragu-ragu dengan menyatakan kesiapannya dalam berperang jika diharuskan. 

Sedangkan Indonesia yang tidak termasuk ke dalam negara yang mengklaim Laut China Selatan juga mulai meningkatkan produktivitas Angkatan Laut merespon memanasnya keadaan di Laut China Selatan. 

Hal ini Indonesia tunjukkan dengan kabar pembangunan pangkalan militer baru di perairan Natuna (5/4/21). AL Indonesia pun menggelar latihan udara dan laut berjaga-jaga akan kemungkinan pecahnya perang di Laut China Selatan. 

Whitsun Reef berada sekitar 320 kilometer dari sebelah barat Pulau Palawan, Filipina | Foto diambil dari Wikipedia/NASA
Whitsun Reef berada sekitar 320 kilometer dari sebelah barat Pulau Palawan, Filipina | Foto diambil dari Wikipedia/NASA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun