Sebagian uang hasil jualan nasi kuning juga, urai Mak Indah, digunakan untuk merenovasi rumah orangtuanya yang ada di Flores. Mak Indah juga telah memiliki hunian pribadi di Flores yang dibangunnya dari duit hasil jualan nasi kuning.Â
Aset lainnya, selain sebidang tanah yang terletak di Desa Lalampu, Kecamatan Bahodopi, ia juga memiliki 4 unit kendaraan roda dua, tabungan emas, serta tabungan di salah satu bank milik pemerintah (BUMN). Semua aset itu diperoleh dari hasil jualan nasi kuning.
Hari ini, kerja keras Mak Indah selama 7 tahun lamanya bisa dikatakan telah berhasil. Bagi Mak Indah sendiri, itu belum cukup. Sebab, masih ada mimpi ketiga anaknya yang menjadi tanggungjawabnya.Â
Indah Mayangsari bercita-cita menjadi dosen, Muhammad Wildan bercita-cita menjadi seorang marinir, dan Muhammad Azwar alam bercita-cita menjadi seorang perwira polisi. Selama mimpi mereka belum terwujud, selama itu pula Mak Indah akan mengais rejeki di "pinggiran smelter" kawasan PT IMIP. (mr.)