Mohon tunggu...
Armin Yubu
Armin Yubu Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Other outsider

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mendulang Rupiah di Pinggiran Smelter

20 Agustus 2020   06:57 Diperbarui: 24 Februari 2024   14:27 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebagian uang hasil jualan nasi kuning juga, urai Mak Indah, digunakan untuk merenovasi rumah orangtuanya yang ada di Flores. Mak Indah juga telah memiliki hunian pribadi di Flores yang dibangunnya dari duit hasil jualan nasi kuning. 

Aset lainnya, selain sebidang tanah yang terletak di Desa Lalampu, Kecamatan Bahodopi, ia juga memiliki 4 unit kendaraan roda dua, tabungan emas, serta tabungan di salah satu bank milik pemerintah (BUMN). Semua aset itu diperoleh dari hasil jualan nasi kuning.

Hari ini, kerja keras Mak Indah selama 7 tahun lamanya bisa dikatakan telah berhasil. Bagi Mak Indah sendiri, itu belum cukup. Sebab, masih ada mimpi ketiga anaknya yang menjadi tanggungjawabnya. 

Indah Mayangsari bercita-cita menjadi dosen, Muhammad Wildan bercita-cita menjadi seorang marinir, dan Muhammad Azwar alam bercita-cita menjadi seorang perwira polisi. Selama mimpi mereka belum terwujud, selama itu pula Mak Indah akan mengais rejeki di "pinggiran smelter" kawasan PT IMIP. (mr.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun