Oleh Bude Binda
Teman-teman yang masa remajanya sebaya dengan saya pasti masih ingat SKJ (Senam Kesegaran Jasmani). Senam itu dulu saat saya SMA (tahun 1985-1988) dilaksanakan tiap pagi hari Jumat, sebelum pelajaran dimulai. Pagi-pagi sebelum siswa (mungkin pukul 06.30) pak guru dan ibu guru yang senam dulu di halaman sekolah merangkap lapangan basket. Barulah pukul 07.00 tepat saat bel berdentang para siswa berduyun-duyun ke luar kelas untuk senam. Diiringi musik SKJ yang khas theng...theng...theng....theng......
Kami berbaris, seingat saya satu kelas satu baris panjang ke belakang. Senam dipimpin guru olah raga, Pak Sarkam namanya. Beliau keras dan tegas, istilah kami sih galak.
Gerakannya dimulai dari pemanasan, senam inti dari gerakan kepala, leher, tangan, kali. Usai gerakan senam, pendinginan dengan gerakan yang pelan, musiknya juga dalam irama lambat. SKJ ini selain dilakukan di sekolah-sekolah juga diadakan di tiap kantor dinas atau instansi. Maklum jaman presiden Soeharto semboyannya "Tiada hari tanpa olah raga", dan "Memasyaraktakan olah raga dan mengolahragakan masyarakat". Keren ya.
Diharapkan dengan siswa, guru, dan pegawai bahkan karyawan swasta bersenam mereka jadi sehat.
Sebenarnya senam yang diajarkan sejak saya SD sudah bermacam-macam senam. Di SD ada Senam Pagi Indonesia dari seri A, seri B dan entah sampai seri apa. Di SMP juga tiap Jumat pagi melakukan senam, tapi saya lupa nama senamnya. Nah yang berkesan yang SKJ, musiknya yang khas, gerakan senamnya, semuanya membuat yang pernah melakukan SKJ akan rindu. Ya kan?
Bude Binda
Banjarnegara, Rabu 27 Maret 2013