Sakit hati pada Matarom itu ingin dibalaskan pada pertandingan catur, padahal Enong sama sekali tak bisa main catur. Maka mulailah Ikal sibuk mengajari catur Enong. Setelah bisa diajaknya ponakannya Alvin yang juara catur di SD untuk menjadi lawan tandingnya. Setelah Enong dapat mengalahkan Alvin, mulailah Ikal meminta Ninochka teman kuliahnya di Sorbonne Perancis yang orang Ukraina dan grand master perempuan untuk mengajari Enong catur jarak jauh.
Tak cukup melibatkan Alvin sebagai teman belajar, Ikal juga mengajak Detekrif M, teman mainnya sejak kecil untuk memata-matai permainan catur calon lawan Enong. Diagaram permainan catur mereka dicatat Detektif M Nur, untuk kemudian dilaporkan kepada Ninochka melalui internet. Dianalisis dan Ninochka akan memberi saran bagaimana cara mengalahkan mereka. Sungguh petualangan yang seru dan menggelikan.
Andrea juga membuat saya tersenyum simpul kala memberi nama pada kedai kopi milik pamannya tempat dia bekerja sebelum mendapat pekerjaan yang sesuai dengan pendidikannya. Warung kopi itu bernama 'Usah Kau Kenang Lagi". Atau orkes melayu milik Bang Zaitun "Orkes Melayu Pasar Ikan Belok Kiri".
Demikian juga watak paman Ikal pemilik warung kopi yang suka bertolak belakang, dari mencaci maki pemerintah terutama Menteri Pendidikan namun dapat berbalik memuju-muji, dan kembali mencaci. Menurut Andrea pamannya punya kepribadian ganda. Karakter paman ini dieksploitasi habis-habisan sebagai pemancing tawa.
Bahkan karena bekerja jadi pelayan di warung kopi membuat Ikal menjadi pengamat watak-watak orang yang menjadi pelanggan warung kopi. Menurutnya ada beberapa tipe manusia berdasarkan  kopi yang diminum. Dari watak para peminum kopi pahit, kopi dengan gula dan susu, atau ada yang cukup air dengan gulanya tanpa kopi. Pengamatan itu ditulis dalam bukunya Buku Besar Peminum Kopi.
MARYAMAH/ENONG
Nah kembali ke Maryamah. Baru ingin menjadi peserta turnamen catur, Maryamah atau Enong telah menjadi topik perbincangan yang hangat di pasar, di warung kopi. Terjadi perdebatan yang ramai antara yang setuju dan yang tidak setuju. Akhirnya diputuskan dengan voting, dan hasilnya Enong boleh mendaftar jadi peserta.
Dengan bantuan Ikal, Alvin, Detektif M. Nur dan Ninochka Enong berhasil menang mengungguli lawan-lawannya yang semuanya pria. Karena adanya perempuan yang ikut turnamen catur, warung kopi tempat turnamen menjadi ramai oleh penonton baik laki-laki maupun perempuan pendukung Enong.
Akhirnya Enong dapat mencapai final dan dia bertemu dengan musuh yang adalah mantan suaminya Matarom. Inilah saat catur menjadi pertaruhan harga diri dan balas dendam. Tak lagi sekadar permainan atau pun olah raga.
Alhasil Enong pun berhasil mengalahkan Matarom, runtuhlah sebuah keangkuhan dan keangkaramurkaan. Matarom kalah dengan kepala tertunduk dan Enong mendapat tepuk tangan yang luar biasa. Termasuk dari Ninochka yang jauh-jauh datang dari Ukraina untuk mendukung Enong.
Sebuah cerita yang manis, menarik, mengharukan. Humor-humor cerdas bertaburan di buku ini. Humor khas Andrea Hirata. Bagi saya inilah karya sastra yang dapat populer namun tetap bermuatan nilai-nilai kemanusiaan.