Duhai, bukankah jika begitu adanya;
Kita lebih layak dikasihani daripada pria penjual es balok itu?
"Kasihanilah orang yang dagangannya
terus meleleh ini, Tuan dan Puan..."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!