Mohon tunggu...
Jelly Santri
Jelly Santri Mohon Tunggu... -

seorang calon pendidik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Penipuan Lewat ATM

4 Juni 2013   23:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:31 3418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13703808921935253473

[caption id="attachment_265602" align="aligncenter" width="552" caption="Ilustrasi/ Admin (kompas.com)"][/caption]

Selamat malam,

Sedikit berbagi. Baru saja saya hampir menjadi korban penipuan melalui ATM. Karena ada teman yang sedang ulang tahun, saya berjalan mencari kue ultah bersama teman ini. Waktu menunjukan tepat pukul 8.00 wib, saat kami berjalan keluar menuju toko kue. Teman saya pun mengajak ke ATM dulu untuk mengambil uang. Anehnya, ATM yang kami tuju, tampak tidak seperti biasanya. Mesin ATM tersebut kelihatan berantakan, tapi tidak ada tulisan atau peringatan bahwa ATM tersebut rusak. Lalu, saya dan teman saya memasuk kan kartu ATM kami.Setelah ATM masuk, layar ATM baru menunjukan peringatan bahwa ATM error, sementara kartu ATM teman saya, sudah nyangkut di dalam, kalau diamati dari luar, kartu masih tampak dan bisa di congkel pake benda tajam.

Karena panik, saya dan teman menelpon no telpon bank yang bersangkutan yang menempel di dinding kaca. Tertulis no tersebut merupakan no call center 24 jam. Saat telpon mulai tersambung, saya menjelaskan runut kejadian. Dan ternyata si petugas gadungan tersebut meminta data pribadi dan no pin. Awalnya saya tidak curiga, tapi karena nada nya mendesak terus, teman saya jad curiga. Akhirnya sambungan telpon kami putuskan. Tidak berapa lama, saya menelpon no call center yang terbuat dari angka timbul yang menempel tepat di atas mesin atm. No ini terukir, tidak seperti no yang tadi di hubungi yang hanya tempelan murahan. Setelah itu, teman saya meminta untuk memblokir kartu. Setelah kami merasa aman, kami meninggalkan ATM. Tapi karena masih ada perasaan penasaran, saya kembali kea tm tersebut kurang lebih 15 menit kemudian. Dan kecurigaan saya pun terkuak. Ada mobil dan 2 orang yang sedang mengoprek atm tersebut. Saya dan teman saya mendekat, kami mengamati bahwa kamera cctv sudah tidak lagi menyala. Petugas tersebut mengeluarkan kunci untuk membuka atm, dan mengeluarkan mistar besi panjang dan memulai mencongkel-congkel atm. Dan tak lama, atm teman saya tersebut keluar. Spontan, teman saya langsung ngomong dengan petugas bahwa atm tersebut miliknya. Kejanggalan makin kuat, saat si petugas dengan gamblangnya mau menyerahkan atm itu begitu saja, tapi sebelumnya dia meminta foto kopi identitas atau ktp saja untuk dicek. Dan atam pun segera dikembalikan ke kami.

Masalahnya, apakah mungkin aturan bank begitu mudahnya membongkar dan memberikan atm kepada nasabah yang berada saat atm dibongkar? Dan apakah mungkin, atm itu dibongkar tanpa ada polisi dan petugas tersebut pun tidak memakai seragam bank bersangkutan??? Aneh, dan petugas tersebut pakai sandal jepit dan bertingkah gelagapan saat kami mengatakan itu kartu atm kami.

Hati-hati saudara-saudara, mungkin ini cara penipuan modus baru. Saat panic, kita mungkin saja menelpon sembarang nomor tanpa mengecek, apakah no tersebut memang no call center bank tersebut, atau akal-akalan penipu yang menempel no di dinding atm tersebut. Ingat, waspadalah. Hubungi no resmi bank yang bersangkutan. Yang tertera di atas mesin atm, yang nomornya terukir, bukan di tempel. Dan kalau bisa, ada teman yang menunggu di atm dan sisanya ada teman melapor ke petugas bank saat kartu atm kita tertelan. Dan harap diingat, hubungi call center resmi, bila perlu Tanya departemen penerangan di 108. Semoga kita dihindarkan dari kejahatan apapun. Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun