Mohon tunggu...
Nature

Sawit dan Bebalnya Pemerintah Kita

24 Maret 2019   04:29 Diperbarui: 24 Maret 2019   04:33 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Komoditas Sawit mengalami penurunan nilai secara terus-menerus. Jelas ini mengkhawatirkan. Pemerintah kelabakan. Mereka langsung menyalahkan apa yang mereka sebut sebagai black campaigne. Menutup mata akan kerusakan yang berdampak pada lingkungan.

Sawit hanya mendatangkan keuntungan sesaat. Itu pun hanya lari ke elit-elit politisi, mulai dari pejabat sampai militer. Bahkan banyak pula yang dimiliki oleh perusahaan asing. Jelas menjadi hal konyol kalau pemerintah justru membela mati-matian bisnis sawit. Membela siapa? Rakyat? Atau kantong mereka sendiri?

Menurunnya harga sawit jelas karena naiknya politik anti-CPO yang memang sudah mengemuka sejak lama. Jika ada yang harus disalahkan dari deforestasi yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan, maka sawit menjadi yang pertama harus disalahkan. Sejak jaman Soeharto orang-orang Jawa dimigrasikan ke pulau itu untuk menjadi pekerja sawit.

Komoditas ini memang menjanjikan. Tapi jika dihitung dari ongkos kerusakan yang dibuat jelas tidak sepadan. Sawit tidak selamanya berbuah. Hanya beberapa kali sampai unsur hara dalam tanah habis. Untuk mengembalikannya pun, butuh waktu lama. Biayanya jauh lebih mahal daripada keuntungan yang didapat dari penjualan sawit. Apalagi hutang karbon kita semakin menumpuk. Inilah yang harus diperhatikan pemerintah. Bukan cukong-cukong itu terus malahan yang dibela.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun