Mohon tunggu...
Jemi Kudiai
Jemi Kudiai Mohon Tunggu... Pemerhati Governace, Ekopol, Sosbud

Menulis berbagi cerita tentang sosial, politik, ekonomi, budaya dan pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dari Dana ke Makna: Otsus, Kesejahteraan, dan Jalan Baru Papua

11 Oktober 2025   15:20 Diperbarui: 11 Oktober 2025   15:20 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Otsus, JK. doc 

(Opini oleh Jemi Kudiai)

Dua dekade lebih kebijakan Otonomi Khusus (Otsus) Papua berjalan, namun pertanyaan klasik tetap bergema dari pegunungan hingga pesisir: "Apakah Otsus sudah menghadirkan kesejahteraan bagi Orang Asli Papua (OAP)?"

Kucuran dana triliunan rupiah setiap tahun seolah menjadi angka tanpa makna jika kemiskinan masih mencengkeram, konflik sosial masih membara, dan pembangunan belum menjangkau pelosok.

Kini, di bawah semangat baru dan lahirnya Komite Percepatan Pembangunan Otsus Papua, kita dihadapkan pada satu pertaruhan besar: mengubah Otsus dari sekadar dana menjadi makna.

Otsus sebagai Kebijakan Publik: Dari Problem ke Solusi

Kebijakan publik, menurut Thomas Dye, adalah "whatever government chooses to do or not to do".

Artinya, setiap keputusan negara termasuk Otsus adalah pilihan sadar untuk menjawab masalah publik yang spesifik.

Papua memiliki tiga problem core utama:

1. Ketimpangan pembangunan,

2. Kemiskinan struktural OAP, dan

3. Konflik sosial-politik berkepanjangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun