Harga Babi di Papua dan Potensi Nilai Ekonomi
Untuk memahami dampak ekonomi program ini, mari melihat harga babi di Papua Tengah saat ini:
Babi kecil (10--15 kg): Rp2 juta -- Rp3 juta per ekor
Babi sedang (30--40 kg): Rp6 juta -- Rp8 juta per ekor
Babi besar (untuk pesta adat): Rp15 juta -- Rp25 juta per ekor
Dengan asumsi 5.000 bibit babi dibagikan kepada masyarakat, lalu 4.000 ekor tumbuh besar dengan rata-rata harga Rp7 juta per ekor, maka potensi nilai ekonomi yang dihasilkan mencapai Rp28 miliar.
Angka ini sangat besar untuk ukuran Deiyai, dan bisa menjadi sumber perputaran uang di kampung-kampung. Apalagi, jika sebagian babi dipelihara hingga ukuran besar, nilainya bisa melambung lebih tinggi, bahkan tembus di atas Rp60 miliar.
Babi dan Kemandirian Ekonomi
Selama ini, banyak kabupaten di Papua sangat bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat. Akibatnya, pembangunan sering tidak berakar pada potensi lokal.
Melalui program ini, Deiyai ingin membuktikan bahwa kemandirian bisa dimulai dari apa yang dimiliki masyarakat sendiri. Dengan babi, ada tiga bentuk kemandirian yang bisa dicapai:
1. Kemandirian rumah tangga -- Keluarga bisa menggunakan hasil penjualan babi untuk membiayai pendidikan, kesehatan, hingga modal usaha kecil.