Mohon tunggu...
aris moza
aris moza Mohon Tunggu... Guru - menekuni dunia pendidikan sebab aku percaya dari sanalah mulanya segala keberhasilan itu bermula

seorang yang lantang lantung mencari arti dan makna dalam setiap langkah kecilnya. lalu bermimpi menjadi orang yang dikenal melalui karya-karyanya, bukan rupa, bukan harta, bukan panggkat atau jabatan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Manusia Jadi Robot, Media Sosial Jadi Tuhannya

16 Juni 2019   07:52 Diperbarui: 16 Juni 2019   08:01 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Maka dikemudian hari kita akan disuguhi tentang berita yang tidak jauh beda masih tentang A. Di beranda media sosial kita berita-berita yang sering muncul tentang A.

Contoh lagi hari ini keriuhan media sosial sedang ramai-ramainya persoalan pilpres baik sebelum ataupun sesudah.
Kita tau ada dua kubu yang bertarung semisal kita pecinta calon A, lalu kita sering stalking tentang calon A kelebihan-kelebihannya. 

Maka tanpa sadar kita akan terus di munculkan informasi tentang si A. sebaliknya juga ketika kita pendukung si B juga akan mengalami hal yang sama.

Nah dari siatem yang bekerja seperti itulah, pradigma kita lama-lama terbentuk, jadi memang tidak salah kalo hari ini saya bilang manusia di kendalikan oleh robot alogritma.

Mainset manusia hari ini akan tunduk pada apa yang selalu mereka lihat di media sosial. Padahal seperti yang sudah saya jelaskan diatas alogritma media sosial seperti itu, maka muncullah manusia-manusia dengan pemahaman sempit sebab ia hanya mempercayai satu sumber, ia menganggap sumber-sumber yang ada dimedia sosial adalah kebenaran. 

Padahal tanpa sadar memang alogritma media sosial sedang bekerja seperti itu. memunculkan sesuatu yang memang kita sukai. Sehingga pikiran kritis menjadi hilang. 

Itulah sebab ada istilah posts truth, sebuah kebenaran mutlak yang hanya didasari apa yang mereka yakini sebab mereka hanya melihat seperti itu.

Jadi kamu masih sok keren ngomong ini itu. padahal kamu sendiri tidak bisa mengendalikan otak kamu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun