Mohon tunggu...
Jeff NdunJr
Jeff NdunJr Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Sampah Inzphyrasi

Menulis itu ilahi. Melaluinya setiap orang menjadi abadi dalam waktu dan ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Jadilah Keturunan Rohani

26 Juli 2022   05:48 Diperbarui: 26 Juli 2022   05:49 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selasa, 26 Juli 2022

PW. St. Yoakim dan Sta. Anna, orang tua Bunda Perawan Maria.

Sir. 44:1.10-10

Mat. 13:16-17

Hari ini kita merayakan Pesta Wajib Santo Yoakim dan Santa Anna, Orang Tua Santa Perawan Maria. Tentang keduanya, tidak banyak tradisi tertulis yang menjelaskan secara lebih detail. Bahkan di dalam Kitab Suci pun tidak disebutkan. Kecuali tentang St. Yoakim yang sempat disinggung dalam Injil Yakobus yang adalah Injil apokrif. Sedangkan tentang Sta. Anna sudah dikenal sekitar abad 2 M. Keduanya tinggal di Yudea.

Diceritakan bahwa ketika mereka menikah, mereka belum dikaruniai anak. Mereka berdua setia berdoa di Bait Allah, di Yerusalem dan memohon dikaruniai anak. Jika mereka memperoleh anak, mereka akan mempersembahkannya kepada Tuhan. Akhirnya mereka memiliki anak dan memberi anak itu nama Maria. Maria inilah yang dipilih Allah menjadi Ibu Tuhan. Melalui Maria, Allah berinkarnasi untuk menyelamatkan manusia dalam diri Yesus, Sang Juru Selamat.

Ada istilah "buah jatuh tidak jauh dari pohon". Peribahasa ini mengingatkan kita akan hubungan kedekatan, identitas, sifat dari seorang anak dengan orang tuanya. Bila kita menilik dan bertanya mengapa Allah memilih Bunda Maria untuk menjadi Ibu Yesus, Ibu sang juru selamat? Jawabannya adalah Maria adalah orang yang memiliki kesetiaan dan ketaatan kepada Allah. Bahwa pertama-tama dan utama, itu adalah anugerah Allah yang istimewa kepada Maria. Namun pada sisi lain Maria mewarisi hal-hal rohani dari orang tuanya yaitu kepasrahan, kesetiaan dan ketaatan pada Allah yang memungkinkan dia berkenan di hadapan Allah.

Bacaan pertama memaparkan keterkaitan antara satu generasi dengan generasi lain. Bahwasannya generasi sebelumnya tidak hanya mewarisi generasi selanjutnya berupa warisan fisik, karakter, sikap tetapi lebih dari itu adalah warisan rohani dan warisan nilai. Inilah alasan setiap orang menaruh hormat kepada generasi sebelumnya. Ini juga alasan mengapa orang perlu mendoakan mereka baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal.

Kita diingatkan untuk menghargai dan menghormat generasi yang terlebih dahulu. Tentu karena  tanpa mereka, kita tidak ada. Namun lebih dari itu adalah kita harus menjadi keturunan rohani dan keturunan nilai dari mereka. Keturunan rohani itu hanya mungkin kalau kita meniru dan menghidupi segala kebaikan, keutamaan yang telah mereka hidup. Sebab yang membuat kita berharga dan bermartabat di hadapan sesama Tuhan bukan karena fisik kita tetapi karena warisan rohani yang kita dapat dan hidup. Sumber warisan rohani adalah Allah sendiri yang melalui mereka, kita mengambil bagian dalamnya.

St. Yoakim dan Sta. Anna adalah orang tua Bunda Maria tetapi juga orang tua kita sekalian. Sebagai anak, kita harus mewarisi hal-hal rohani dari mereka agar kita menjadi anak-anak rohani. Kesetiaan, ketekunan dan kepasrahan kepada Tuhan dalam doa adalah warisan rohani yang berharga. Maka hendaknya kita pun menjadi pribadi pendoa dalam hidup ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun