Mohon tunggu...
Jeff NdunJr
Jeff NdunJr Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Sampah Inzphyrasi

Menulis itu ilahi. Melaluinya setiap orang menjadi abadi dalam waktu dan ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Teruslah Berbuat Baik, Kepo Itu Urusan Orang

19 Januari 2022   07:24 Diperbarui: 19 Januari 2022   07:29 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rm. Yogar Fallo, Pr

Rabu, 19 Januari 2022
Pekan Biasa II
1samuel:17:32-33.37.40-51
Markus 3:1-6

Sikap ingin mencari tahu dan ikut campur urusan orang yang berlebihan atau istilah zaman sekarang kita sebut sikap kepo akan membawa kita pada tindakan memata-matai setiap kegiatan orang lain.

Kita akan menjadi "mata-mata" yang memantau apa yang akan dilakukan orang; apakah yang dilakukan itu adalah sebuah kebaikan ataukah sebuah pelanggaran terhadap aturan bersama atau pula sebuah keburukan atau kejahatan.

Lazimnya, menjadi "mata-mata" itu membuat kita untuk selalu fokus pada kesalahan orang. Bahkan setiap kebaikan saja adalah kesalahan bagi kita atau dipelintir menjadi kesalahan. Dasar dari sikap ini adalah curiga, iri hati dan adanya persaingan tidak sehat.

Hari ini, seperti biasanya orang-orang Farisi hadir sebagai "mata-mata" yang mengamati Yesus, kalau-kalau dia melakukan suatu penyembuhan pada hari sabat.  Dan inilah letak kesalahan orang-orang Farisi. Hal ini dilaksanakan bisa jadi karena mereka iri dengan Yesus, kalah pamor dengan Yesus yang terus berbuat baik dan bisa juga karena iri hati.

Mereka tidak sadar bahwa dengan menjadi "mata-mata" yang mengamati-amati, maka mereka telah merindukan kebaikan. Mereka sementara melihat, mendengarkan kebaikan itu sendiri.

Kebaikan itu harus bisa lepas bebas dari egoisme diri sendri. Sebuah kebaikan tidak bisa tersalurkan apabila kepentingan diri diutamakan. Selain itu pula karena aturan yang masih salah dimaknai dan ditafsir. Kita berbuat baik karena ingin berbuat baik. Perbuatan baik kita jangan karena tergantung dari orang lain. Berbuat baiklah, diterima atau tidak, itu urusan orang lain. Satu hal yang pasti, kebaikan tidak akan berubah secara kuantitas maupun kualitas.

Marilah kita belajar untuk tidak hanya "ingin tau urusan orang" tetapi untuk turut terlibat di dalamnya, ikut membantu dan menyebarkan kebaikan. Jangan hanya "kepo" saja tetapi harus lebih ke tingkat yang tinggi yaitu ingin belajar, saling memperkaya dan saling menolong dalam hidup.

Selamat berefleksi.

Tuhan memberkati, Doa Para Malaikat, Bunda Maria dan Para Kudus dan Mgr. Gabriel Manek, SVD menyertai kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun