Mohon tunggu...
JBS_surbakti
JBS_surbakti Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis Ecek-Ecek dan Penikmat Hidup

Menulis Adalah Sebuah Esensi Dan Level Tertinggi Dari Sebuah Kompetensi - Untuk Segala Sesuatu Ada Masanya, Untuk Apapun Di Bawah Langit Ada Waktunya.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Net-Zero Emissions: Gunakan Hati Dan Awali Dari Diri Sendiri

24 Oktober 2021   13:07 Diperbarui: 24 Oktober 2021   13:09 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Go Green di Ruang Tamu (Sumber : Dokpri JBS)

Bagi saya, yang adalah satu dari 7,7 miliar orang lebih masyarakat dunia saat ini, tentunya tidak bisa bersuara lantang untuk menyelamatkan bumi lewat NZE. Suatu perubahan besar akan dimulai dari perubahan kecil terlebih dahulu. Setidaknya gerakan NZE bisa dimulai dari diri saya dan anda lewat hal-hal yang sederhana dan konsisten.

Ada 5 aktivitas utama berkaitan dengan NZE yang menjadi tanggung jawab setiap individu di atas planet bumi ini. Aktivitas pertama adalah bagaimana cara pandang dan sikap setiap individu memenuhi kebutuhan akan makanan (pangan). Sebagai konsumen dari penikmat hasil pangan yang dihasilkan oleh petani yang telah bersusah payah menghadirkan berbagai panganan di meja makan atau piring setiap orang justru terkadang menjadi sia-sia dengan begitu banyaknya sisa makanan yang terbuang. Kontras dengan di belahan dunia lainnya yang justru mengalami bencana kelaparan.

Dari beberapa pengalaman baik di dalam maupun di luar rumah masih didapati dari sebagian orang yang begitu rakus dengan makanan dan sebagian lainnya "si tukang diet" yang tidak menghabiskan makanan dan kemudian menjadi sampah. Sampai pada titik dan momen bagaimana menaksir kata "cukup" dengan porsi dari perut setiap individu akan makanan adalah sebuah pekerjaan rumah hingga abad ini. Belum lagi isu lain dengan perubahan pola makan maupun fungsi makanan yang sejatinya adalah sebagai kebutuhan pokok, sedikit bergeser menjadi sebuah simbol atau kebutuhan identitas bahkan prestise. Apa, berapa dan di mana makanan yang dimiliki menggeser dari kata utama "kenyang" yang terkadang membuat diri kita sebagai manusia perlu banyak merefleksikan diri.

Bagaimana menyikapi akan kebutuhan dan penggunaan sumber energi dalam beraktivitas baik sebagai pekerja atau pengusaha menjadi aktivitas kedua untuk mencapai NZE. Pemanfaatan energi yang paling umum digunakan adalah penggunaan listrik. Prilaku dan kebiasaan menghemat listrik baik di rumah atau di kantor adalah menjadi perhatian serius.

Acapkali sesuatu yang menjadi beban kantong pribadi tidak selaras manakala beban itu secara tidak langsung ditanggung oleh perusahaan. Tagihan listrik di rumah yang sering membuat kantong kita jebol seperti tidak memiliki gereget yang sama saat oleh prilaku kita yang tidak disiplin menggunakan listrik di kantor. Peralatan kantor (AC, PC, laptop, printer, mesin fotokopi dan lainnya) maupun lampu yang masih menyala saat beristirahat bahkan ditinggalkan begitu saja ketika pulang kerja adalah sesuatu yang jauh dari sebuah kepedulian. Belum lagi pemanfaatan teknologi berbasis paperless juga belum efektif dan kurang familiar oleh beberapa pekerja. Alhasil limbah kertas menjadi momok biaya bagi perusahaan.

No Mager (Sumber : Dokpri JBS)
No Mager (Sumber : Dokpri JBS)
Aktivitas ketiga adalah terkait mobilitas dengan kebiasaan berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Berkaca dari studi besar yang dilakukan para ilmuwan di Stanford University, Amerika Serikat yang menobatkan masyarakat Indonesia sebagai masyarakat paling malas berjalan kaki di seluruh dunia. Studi ini mengungkapkan rata-rata orang Indonesia hanya berjalan 3.513 langkah setiap hari. Jauh di atasnya negara maju seperti Hongkong (6.880), Tiongkok (6.189), Ukraina (6.107), Jepang (6.010) dan Rusia (5.969). Ketergantungan menggunakan alat transportasi dalam mobilitas sehari-hari membutuhkan sumber energi yang justru akan meningkatkan emisi karbon. Dapat ditekan dengan mengubah kebiasaan "mager" atau malas gerak yang juga akan berdampak pada kesehatan pribadi khususnya jantung dan mencegah obesitas. Istilah "mager" dengan menggunakan lift pada gedung bertingkat, baik di kantor, mall, dan gedung lainnya akan sejalan dengan penghamburan energi listrik yang semakin menjauhkan NZE.

Pemanfaatan Pekarangan Rumah (Sumber : Dokpri JBS) 
Pemanfaatan Pekarangan Rumah (Sumber : Dokpri JBS) 
Aktivitas keempat yang bisa digemakan adalah lewat penghijauan dan pemanfaatan lahan kosong. Menanam pohon apapun itu (apalagi yang bisa menghasilkan buah untuk kemudian dikonsumsi di kemudian hari) adalah sikap terpuji dan patut dicontoh dan dikembangkan. Dari pengalaman menanam pohon produktif di halaman rumah ternyata bukan saja menghijaukan kembali dan menghadirkan oksigen tambahan berikut suasana hijau yang meneduhkan bahkan juga memberikan uang tambahan buat pemenuhan kebutuhan rumah tangga.

Go Green di Ruang Tamu (Sumber : Dokpri JBS)
Go Green di Ruang Tamu (Sumber : Dokpri JBS)
Aktivitas kelima dan terakhir adalah kepedulian kebersihan dan menghindari penggunaan wadah atau media sekali pakai khususnya dari bahan dasar plastik. Pola hidup instan dengan hadirnya air minum kemasan yang masif membuat masalah sampah plastik seharusnya sudah menjadi perhatian super serius dari pemerintah, komunitas dan setiap orang. Gerakan membawa botol minuman non-plastik keluar rumah adalah sesuatu yang bisa dilakukan. Khusus di kantor bahkan bisa menjadi sebuah gerakan formal yang membiasakan setiap pekerja.
Panen Kakao (Sumber : Dokpri JBS)
Panen Kakao (Sumber : Dokpri JBS)

Sebenarnya upaya mencapai NZE hingga menjadi kebiasaan baru lainnya di tengah pandemi Covid-19 adalah dengan meningkatkan prilaku produktif lewat budaya tepat waktu, tepat tujuan dan tepat manfaat yang bisa menjauhkan diri dari budaya konsumtif. Kunci keberhasilan lainnya adalah melalui transfer pengetahuan khususnya kepada para tokoh agama yang bisa menyuarakan NZE yang bila ditelisik adalah sebuah aksi nyata ibadah dan perwujudan nilai rohani demi menyelamatkan keberlangsungan hidup diri dan orang lain.

"Save the Planet, Save the Future"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun