Mohon tunggu...
M Rosyid J
M Rosyid J Mohon Tunggu... Freelancer - Peneliti

Researcher di Paramadina Public Policy Institute

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Gajimu Bukan Segala-galanya

20 Oktober 2014   20:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:21 1447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14137872461418219964

Soal kedua yang sering dilupakan ketika sudah bicara gaji adalah jejaring. Network atau jejaring yang kita dapat semasa bekerja seringkali kita lupakan. Kita bisa kenal ornag ini dan orang itu bukanlah hal yang murah dan mudah di dapatkan. Gaji sebagai pekerja media mungkin tidak banyak. Tapi bisa kenal gubernur, bahkan mungkin kenal menteri, itu sesuatu yang ‘mahal’ sekali.

Yang bekerja di perkebunan atau tambang memang bergaji besar. Itu selalu membuat yang bekerja di bidang lain ‘iri’. Tapi apa mereka punya kesempatan untuk pergi melihat dan berdiskusi dengan berbagai macam orang dari berbagai latar belakang dibanding, katakanlah, teman saya yang dari media itu?

Makin banyak jejaring, kalau bisa dimanfaatkan dan dioptimalkan, akan memberi banyak manfaat. Pertama ilmu yang banyak, kedua lebih banyak pertolongan jika diperlukan.

Hal terakhir yang perlu kita perhatikan lebih ketimbang gaji adalah kebahagiaan. Ini hal yang susah-susah-mudah, tergantung sekali dengan pilihan. Artinya, kita yang bergaji kecil bisa sama bahagianya dengan mereka yang begaji besar. Tapi juga, kita bisa merasa nelangsa, atau juga bisa jauh lebih bahagia dibanding yang bergaji lebih besar.

Kata seorang bijak, kebahagiaan itu cuma urusan ‘klik’ saja. Kita mau bahagia, klik saja tombol bahagia di dalam diri kita. Kita mau nelangsa, matikan tombol kebahagiaan di dalam diri kita. Semudah itu saja.

Ketika kita bahagia, semua urusan terasa mudah dan ada saja solusinya. Kita bergaji 120 juta rupiah per bulan tapi selalu dirundung masalah dan frustasi tentu tak ada nikmat-nikmatnya sama skali gaji sebesar itu. Tapi kita yang bergaji, katakanlah, 1,5 juta perbulan tapi bahagia, anak istri sehat, mau apalagi?

Akhirnya, tentu setiap pekerjaan punya beban dan caranya masing-masing. Kebutuhan orang juga berbeda-beda. Penilaian ini semuanya relatif. Kuantifikasi setiap peristiwa dan pengalaman juga bisa berbeda-beda. Pada intinya, jumlah gaji bukanlah segala-galanya. Masih banyak hal yang bisa kita nikmati tanpa angka nominal gaji kita.(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun