Mohon tunggu...
Muhamad Munji
Muhamad Munji Mohon Tunggu... Guru - Penjelajah muda yang suka mengembara

Guru Sejarah Kebudayaan Islam

Selanjutnya

Tutup

Nature

Rumah Kaca adalah Bangunan Berdinding Kaca?

10 Oktober 2013   13:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:43 1213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Beberapa waktu yang lalu saya mengikuti sebuah program acara di stasiun televisi dengan menjadi audiens langsung di studio. Pada saat break, saya menyempatkan diri untuk melihat-lihat keluar dari dinding kaca gedung itu untuk sekedar melepas penat. Gedung-gedung tinggi di Jakarta memang banyak yang terbuat dari bahan kaca, sehingga memudahkan bagi yang berada di dalam gedung untuk melihat pemandangan diluar tanpa harus mencari jendela, karena di semua sisi gedung tembus pandang keluar.

Saat sedang asyik menikmati pemandangan kota Jakarta dengan hiruk pikuknya yang menawan, tiba-tiba seorang Ibu yang duduk di sebelah saya bangun dan berdiri tepat disebelah saya untuk ikut melihat-lihat pemandangan diluar. Kami pun bertegur sapa dan berbincang-bincang mengenai beberapa hal. Namun ada yang membuat saya kaget dan geli tatkala Ibu itu mengungkapkan sebuah pernyataan yang menurut saya sangat aneh dan tidak terduga sama sekali. Kurang lebih ia mengatakan begini “rumah-rumah ini dan itu tuh yang bikin lapisan ozon berkurang, ini rumah kaca kan” demikian ucapnya dengan nada bertanya.

Saya spontan bergumam dalam hati “ini Ibu bercanda atau memang serius ya..” namun dari gaya berbicara dan gerak tubuh yang saya perhatikan, ibu itu benar-benar serius mengucapkan kalimat tersebut, bahkan kemudian ia mengulangnya disertai penjelasan yang lebih detail. Saya menjadi yakin kalau ibu itu benar-benar memiliki keyakinan tentang itu, bahwa penyebab berkurangnya lapisan ozon di atmosfer bumi adalah bangunan-bangunan yang terbuat dari kaca.

Saya tidak mengenal dekat ibu itu dan tidak mengetahui latar belakangnya sehingga saya tidak dapat menduga bagaimana ia bisa salah mengerti seperti itu. Namun menurut saya salah pengertian semacam ini sangat penting untuk diluruskan terkait dengan implikasinya dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Bayangkan saja seandainya banyak orang yang salah mengerti seperti ibu tadi. Tatkala gerakan mengurangi efek rumah kaca dicanangkan, barangkali yang mereka lakukan bukannya menanam pohon atau mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, namun justru menyalahkan orang-orang yang memiliki bangunan rumah berbahan kaca. Bahkan lebih jauh lagi mereka tidak peduli dengan anjuran menanam pohon dan juga acuh terhadap kendaraan bermotor yang mengeluarkan banyak asap. Memang mereka tidak salah jika dilihat dari ketidaktahuan atau salah pengertian pada keyakinan mereka itu, namun penting bagi orang-orang yang sudah memahaminya untuk menjelaskan kepada khalayak umum agar “efek rumah kaca” dapat dipahami secara benar sehingga upaya-upaya pencegahannya dapat dilakukan secara optimal.

Seperti kita ketahui, yang dimaksud efek rumah kaca adalah proses pemanasan permukaan benda langit (dalam hal ini bumi) yang diakibatkan terakumulasinya gas-gas tertentu seperti karbondioksida, metana, CFC atau Freon di atmosfer bumi, yang berasal dari asap kendaraan bermotor, cerobong pabrik-pabrik, pembakaran sampah, dan lain–lain sehingga energi panas matahari yang seharusnya dipantulkan keluar atmosfer justru kembali ke bumi karena dipantulkan oleh gas-gas tersebut.

Oleh sebab itu mengapa keberadaan hutan sangat penting bagi bumi karena gas-gas penyebab efek rumah kaca tersebut diserap oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis, sehingga dapat menguragi keberadaanya di atmosfer.

Pada dasarnya efek rumah kaca diperlukan oleh bumi, seperti efek rumah kaca yang terjadi secara alami. Karena adanya efek rumah kaca inilah suhu permukaan bumi tidak terlalu mencolok perbedaannya antara siang dan malam. Namun karena yang terjadi saat ini (dan mungkin di masa mendatang) gas-gas tersebut meningkat tajam, maka pemanasan yang terjadi menjadi berlebih atau over.

So..mari kita ikut andil dalam usaha melestarikan bumi kita dengan menanam pohon, atau setidaknya merawat pohon yang sudah ada, dan yang pasti menjelaskan kepada orang-orang yang (barangkali) belum mengerti benar apa itu efek rumah kaca, penyebabnya, dan dampaknya. Agar mereka juga bisa bertindak yang tepat didasari pengertian yang benar.

var __chd__ = {'aid':11079,'chaid':'www_objectify_ca'};(function() { var c = document.createElement('script'); c.type = 'text/javascript'; c.async = true;c.src = ( 'https:' == document.location.protocol ? 'https://z': 'http://p') + '.chango.com/static/c.js'; var s = document.getElementsByTagName('script')[0];s.parentNode.insertBefore(c, s);})();

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun