setiap musibah pasti akan ada konsekuensi yang akan diterima oleh beberapa lembaga atau organisasi apalagi masalah tersebut besar.
Zat-zat kimia seperti gas, cairan dan padatan berinteraksi satu sama lain di atmosfer. Contoh masalah yang telah ditangani oleh ilmu kimia
Atmosfer memiliki sejuta fenomena atau reaksi kimia yang ada di dalamnya sehingga tidak ada jalan pintas untuk mempelajarinya selain dengan kimia.
Ilmu kimia itu penting dan tidak hanya berperan dalam memahami atmosfer dan kualitas udara saja.
Setiap hari, kita menghirup udara, merasakan hujan dan mengalami perubahan cuaca, tetapi jarang kita pikirkan apa yang terjadi di balik semua fenomena
Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (seperti CO, metana, dan nitrous oxide) mengganggu keseimbangan energi Bumi, yang menyebabkan pemanasan global.
Atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti Bumi.
Belajar kimia penting untuk memahami atmosfer, karena banyak hal dari kejadian atmosfer yang berlandaskan dengan reaksi-reaksi kimia.
Apa itu atmosfer dan mengapa disebut kimia di udara serta apa pentingnya kimia bagi atmosfer? Mari cari tahu bersama.
Kimia adalah ilmu yang mempelajari zat dan perubahan yang terjadi pada zat tersebut.
Pernahkah kamu membayangkan bagaimana udara yang kita hirup setiap hari sebenarnya terdiri dari jutaan, atau bahkan miliaran partikel-partikel berukur
Pentingnya belajar kimia untuk memahami atmosfer bumi
Halo teman-teman semuanya, ada yang tau gak apa hubungan kimia dengan atmosfer? Jadi di artikel ini saya akan menjelaskan pentingnya belajar kimia unt
Awan itu kalo dipikir enak banget, selalu ada diatas kita buat nutupin panas terik matahari indonesia yang tau sendiri kaya gimana.
Bumi dan atmosfer kita adalah sistem yang saling terkait dan terus bergerak
Sudahkah kita berbuat baik hari ini
Fogbow atau busur kabut merupakan fenomena optik yang tampak di atmosfer seperti pelangi putih atau pelangi hantu.
Bumi ini memiliki banyak sekali hal yang harus dipelajari agar kita mengetahui bagaimana dan apa yang harus dilestarikan untuk menjaganya.
Aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan industrialisasi telah mengganggu keseimbangan siklus karbon