Mohon tunggu...
jaya r p
jaya r p Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah bagian dari ibadah , setiap kata yang membangkitkan perasaan ketuhanan maka itu prestasi buat saya .

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Integrasi Taksonomi Bloom Tingkat Tinggi ( C4-C6) dan Nilai Keislaman akan Menciptakan Generasi Unggul yang Siap Menghadapi Tantangan Abad 21

25 September 2025   13:38 Diperbarui: 25 September 2025   15:21 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Berpikir ( Sumber : Canva )

Pendahuluan

Kita mempunyai tantangan dalam dunia pendidikan abad ke-21, yakni : perlunya siswa yang tidak hanya religius namun juga memiliki daya berpikir kritis, kreatif, dan solutif . Menurut Dewi Puspitasari, dkk (2017), keterampilan berpikir kritis dan kreatif memiliki pengaruh signifikan terhadap hasil belajar pelajar, yang menunjukkan kontribusi 75,9% pengaruhnya. Dalam penelitian lebih lanjut oleh Williya, (2020), menunjukkan dan menekankan bahwa keterampilan berpikir kritis sangat membantu dalam proses belajar dan mengembangkan potensi yang dimiliki khususnya di era 4.0. Apalagi kebutuhan pemecahan masalah dan membuat keputusan yang objektif dalam menghadapi dinamika kehidupan merupakan hal sangat penting, hal ini bisa dilatih dan dikembangkan dengan berpikir kritis dan inovatif. ( Salsa Novianti, dkk, 2023).

Pengembangan daya berpikir kritis, kreatif, inovatif serta solutif, merupakan bagian dari keterampilan berpikir tingkat tinggi. Kemampuan ini dikembangkan melalui Taksonomi Bloom. ( Luma'ul Adilah Hayya, dkk (2023).Sebuah penelitian oleh Suyit Ratno, dkk (2024) , menunjukkan peningkatan daya kreativitas yang dimiliki siswa pada pembelajarannya yang menerapkan taksonomi bloom.

Berdasarkan pengamatan penulis , mayoritas sekolah di Indonesia masih menerapkan Taksonomi Bloom pada level C1 (Menghafal ) . Hal ini sejalan dengan penelitian Yusni Khoiriah (2025), yang mengemukakan bahwa banyak sekolah Islam dan Pesantren masih menggunakan metode hafalan dalam pembelajaran

Kemampuan menghafal adalah salah satu hal juga penting dalam sistem belajar , namun untuk menciptakan siswa yang kreatif, inovatif dan kreatif maka daya berpikir tingkat tinggi diperlukan . Menghafal adalah tingkatan pertama dari taksonomi bloom, ada 6 tingkatan. Semakin tinggi tingkatannya maka semakin tinggi tingkatan berpikirnya.

Menurut Nurhayati, dkk (2022) , Menunjukkan bahwa siswa lebih sering menghafal rumus dibandingkan dengan menganalisis, mengevaluasi dan menciptakan solusi dari soal yang diberikan . Yang menyebabkan kemampuan dalam memecahkan soal HOTS tergolong rendah. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Putu Manik, dkk .(2020) , berpikir tingkat tinggi sangat diperlukan dalam menyelesaikan berbagai soal atau masalah ( Studi kasus kelas v SDN 1 Padang dalam menyelesaikan soal HOTS (Higher Order Thinking Skills, tingkatan c4-c6 dalam taksonomi bloom ).

Peneliti , juga menyoroti sistem pembelajaran insantama dari beberapa observasi yang dilakukan mulai dari menanyakan langsung ke sumbernya , dan membaca penelitian terkait sekolah insantama , ada beberapa kurikulum unggulan di insantama , diantaranya : Hafalan Quran , Membaca quran dengan metode qiroati, Cooking , swimming , farming , visiting (mengunjungi objek tertentu ), jurnalistik , kepanduan , berdagang ala rasulullah , dll .( Penelitian , Rusdiono Mukri , Abduddin Nata (2022). )

Rumusan Masalah

Mengapa Integrasi Taksonomi Bloom (C4-C6) dan Nilai Keislaman dalam kurikulum islam menjadi keharusan untuk menghadapi tantangan pendidikan masa depan dan mempersiapkan generasi emas 2035 ?

Tujuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun