Mohon tunggu...
Yafaowoloo Gea
Yafaowoloo Gea Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pencinta Traveling, Pemerhati Wisata & Budaya Nias

Selanjutnya

Tutup

Humor

Kemarin Antara Ariel dan Peterporn, Hari Ini Bule Vs Indo.. Asli dan Bukan Rekayasa

11 Juni 2010   02:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:36 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Hmmm, pasti kalau membaca judul di atas pasti semua pembaca langsung mikir tentang serial lanjutan yang pastinya lebih hot dari pada kasus video salah satu vokalis band dengan beberapa artis di negeri ini kan...????? Hayo ngaku....???? Jangan senyum-senyum saja karena sudah ketahuan belangnya....

Saya tidak menyalahkan kita yang memang sudah terprogram untuk selalu penasaran dengan hal-hal yang seperti ini. Apalagi kasus tersebut di atas sempat membuat heboh dan menjadi trending topik di media massa dan berbagai jejaring sosial belakangan ini....Tapi biarlah mereka "katakan dengan indah" kejadian yang "di atas normal" ini, "tak bisakah" kita menahan diri untuk tidak membicarakan mereka lagi...???. Semua "tentang kita" dan tentang mereka akan menjadi "masa lalu tertinggal" yang akan "tertinggalkan waktu". Toh pada akhirnya mereka akan "menghapus jejak" sendiri dan menjadi "mimpi yang sempurna" bagi si aktor akibat "khayalan tingkat tinggi"-nya. "mungkin nanti" di saat dia tersadar, kisah dan cerita tersebut akan "membebani"nya dan tak akan ada satupun yang mau perduli bahkan "langit pun tak mendengar" suara teriakannya... jadi "cobalah mengerti" karena "tak ada yang abadi" karena itu hanya sebuah "kisah cinta"nya "yang terdalam" dan telah membuka "topeng"nya. Mari kita ber"satu hati" untuk tidak menghakimi mereka yang sudah menuai sendiri apa yang "terbaik dan terindah" menurut mereka. Karena kita sebagai manusia biasa takkan pernah lepas dari kesalahan, jadi janganlah kita MENGHAKIMI agar tidak dihakimi...

Bagi pembaca yang sempat kepikiran dengan yang saya tulis di atas......, MAAF anda salah duga, video yang anda cari tidak tersedia di sini...heheheh, tapi saya memang mau membahas sedikit tentang BULE vs INDO seperti bagian judul di atas agar pembaca tidak kecewa... Tapi ini bukan tentang "tato kupu-kupu/ lumba-lumba (mana yang benar ya?) ataupun tentang jam tangan berbentuk kotak milik si AP dan cincin di jari manis si CT... ini hanya soal "KENTUT" belaka......

Pasti ada yang heran dan bingung...dan tentunya pasti akan timbul pertanyaan : "ADA APA DENGANMU, koq jadinya ke KENTUT...??? trus apa hubungannya dengan BULE vs INDO-nya????"

Menurut saya, fenomena dorongan yang membuat setiap orang untuk melakukan hal-hal tersebut di atas hampir sama halnya dengan fenomena orang yang mau kentut.... Tidak percaya..??? Mari kita buktikan sendiri...

Biasanya, orang yang mau kentut atau sudah kebelet kentut berusaha mencari cara untuk melampiaskan keinginannya itu.. namun apabila berada di muka umum atau di tempat keramaian pastinya kita berusaha mencari cara untuk menahannya agar tidak keluar dan tidak ketahuan...sampai-sampai muka memerah, duduk gelisah, posisi badan miring ke kiri dan ke kanan serta suka bergumam tak jelas.... Itulah sebagian gejala dan tanda-tanda orang yang mau kentut... (yang pernah mengalami ini pasti cuma senyum-senyum geli saja..) Kita pasti baru merasa nyaman apabila sudah menuntaskan hajat ini, sambil berharap semoga tidak ada yang mendengar waktu keluar bunyi yang mendenyit dan tidak ada ada yang mencium aroma petai atau daging rendang yang dimakan semalam...hehehhe

Sama halnya dengan dorongan untuk memuaskan keinginan ragawi tadi, semua orang pasti berusaha untuk melakukannya secara sembunyi-sembunyi agar tidak ketahuan orang dan gejalanya hampir sama dengan yang telah disebutkan di atas.. Baru merasa tenang kalau sudah terlampiaskan.. Bagi pasangan yang sudah sah menikah sih tidak masalah, tapi bagi yang belum pasti ada menyimpan persaan was-was takut ketahuan dan lebih parahnya takut digrebek hansip sampai di arak massa keliling kampung... ini sih bagi yang tinggal di kampung, kalau yang tinggal di kota (apalagi bagi para artis atau para pejabat yang moralnya lupa diletak dimana) lebih gampang untuk menghindar... Palingan mereka nyiapin amplop dengan sejumlah lembaran fulus di dalamnya ataupun berkilah bahwa itu adalah hasil rekayasa teknologi dan seketika itu pula mereka langsung menghilang untuk sementara dari ranah publik.. Tapi jujur saya katakan bahwa berita heboh tentang kasus di atas akan sama nasibnya seperti kentut karena lambat laun akan hilang dihembuskan angin...Sekarang tinggal menunggu waktu saja.

Kembali ke cerita tentang kentut tadi... kita memang sering serba salah dengan keinginan yang satu ini.. Apalagi bagi budaya kita yang menganggap bahwa kentut di muka umum merupakan hal yang tabu dan tidak sopan, sekalipun banyak orang yang secara tidak sadar sudah melanggarnya karena sudah kebelet dan tidak tertahankan lagi... Akhirnya menjadi dilema,,, "ditahan salah, dikeluarkan lebih salah lagi"

Trus, apa hubungannya dengan BULE...???

Nah, berdasarkan pengalaman selama beberapa tahun kerja bareng dan bersama-sama mereka, ternyata mereka menganggap bahwa kentut di muka umum itu merupakan hal yang biasa saja dan tidak perlu ditahan-tahan karena itu bisa jadi penyakit kalau tidak dikeluarkan.. Mungkin saja ini karena perbedaan budaya dan sudut pandang antara budaya barat mereka dengan adat ketimuran kita..

Jadi, itu kembali kepada kita apakah mau berusaha menahan sambil mengeluarkannya secara sembunyi-sembunyi sehingga sering timbul suara das-dus-des atau seperti suara berdenyit pintu terjepit yang mau ditutup dan mengakibatkan polusi udara akibat aroma yang tak sedap itu... Ataukah bebas mengeluarkannya dengan suara yang nyaring bagai suara mobil mogok tanpa meninggalkan bau...??? Terserah pembaca deh mau pilih yang mana...heheh, yang penting resiko tanggung sendiri...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun