Mohon tunggu...
Jatmika AjiSantika
Jatmika AjiSantika Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis

Serius banget orangnya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa Orang dengan Personality Disorder Dapat Jadi Pemimpin?

13 Juli 2023   18:30 Diperbarui: 13 Juli 2023   22:11 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejarah pernah memunculkan pemimpin-pemimpin otoriter dan berwatak sadis, di abad ke-20 tokoh-tokoh sadis tersebut ialah Hitler, Stalin dan Mao Zedong. 

Dimulai dari tokoh yang paling diingat karena kekejaman dan kumis kotaknya, Adolf Hitler. Jika menonton film Schindler List, kita akan melihat bagaimana kejamnya Hitler memperlakukan orang-orang Yahudi.

Salah satu scene dalam film tersebut memperlihatkan adegan yang paling menyedihkan yaitu ketika orang-orang Yahudi dimasukkan ke dalam gerbong kereta untuk dikirim ke kamp konsentrasi dengan kondisi gerbong sangat mengenaskan ; gerbong itu sangat tertutup dan pengap yang hanya menyisakan sedikit celah di atasnya. 

Rombongan yang berdesak-desakkan ini sama sekali tidak diberi air minum, gerbong ini sempat berhenti sebentar untuk beristirahat, disela-sela waktu tersebut, banyak anak kecil yang terisak dan merengek kehausan meminta air.

Mereka kemudian mendapatkan minum dengan cara air selang disemprot ke arah gerbong kereta, air tersebut masuk lewat celah yang ada di atas gerbong tersebut,  dahaga mereka hilang dengan meminum tetesan air yang jatuh menetes sedikit demi sedikit dari atas gerbong.  

Beralih ke pemimpin yang sama kejamnya yaitu pemimpin komunis Soviet, Joseph Stalin. Ia mendirikan kamp konsentrasi yang disebut gulag. Total 3,7 juta masyarakat dipaksa untuk bekerja paksa di dalamnya, banyak mayat bergelimpangan mati kelaparan dan beberapa mati karena ditembak. 

Korban-korban tersebut biasanya orang yang dianggap anti komunisme seperti tuan tanah, tengkulak, opposisi politik, petinggi partai, singkatnya seluruh elemen dalam masyarakat.  

Terdapat kisah bagaimana cara Stalin mengetahui apakah salah satu koleganya akan berkhianat atau tidak. Gombrich dalam buku berjudul sejarah bagi pembaca muda memberikan keterangan tersebut, saat mencurigai seseorang yang diduga akan makar.

Stalin tidak langsung membunuh orang tersebut tetapi akan ia ajak duduk bersama menonton pertunjukkan teater hanya untuk melihat orang tersebut mengeluarkan ekspresi ketakutan, konon Stalin sangat menikmati ekspresi ketakutan yang dikeluarkan musuh politiknya, banyak rival politik ia habisi di tahun 1930-an yang disebut The Great Purge.  

Sudah banyak yang mengetahui kegemaran Stalin membunuh manusia sehingga ia pernah ditanya "kapan anda akan berhenti membunuh?" ia hanya menjawab "selama manusia masih ada, saya akan terus membunuh, karena manusia adalah biang masalah, dimana ada manusia disitu ada masalah, tidak ada manusia tidak ada masalah".

Mao Zedong pemimpin komunis China tidak ketinggalan dalam rentetan pemimpin sadis, Jung Chang dalam bukunya berjudul Mao's Biography, mencatat jutaan rakyat China mati karena program yang dilancarkan Mao Zhedong yaitu Great Leap Forward (Lompatan Besar ke Depan). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun