Mohon tunggu...
Jati Kumoro
Jati Kumoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - nulis di podjok pawon

suka nulis sejarah, kebudayaan, cerpen dan humor

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Berisiknya Urusan Habib Rizieq dan FPI

2 Agustus 2019   13:53 Diperbarui: 2 Agustus 2019   13:55 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Selain persoalan politik yang lagi anget-angetnya, urusan tentang kepulangan Habib Rizieq dan FPI juga menjadi persoalan cukup membuat drama kehidupan sosial tetap ramai diperbicangkan.

Kalau melihat secara fair, tidak pro maupun kontra, alias netral, kita melihat bahwa sebenarnya semua persoalan itu tidak rumit, apalagi sulit.

Kuncinya adalah, yang dalam bahasa Jawa, 'dilakoni opo sing sakmestine'. Melakukan saja apa yang mesti dilakukan. Itu kuncinya!

Soal Habib rizieq mau pulang apa tidak, yang bersangkutan sendiri biar mengurus urusannya di KBRI yang ada di Jeddah. Atau ke KJRI yang ada di Arab Saudi sana. Jika ada kesulitan, baru negara melalui KBRI/KJRI membantu apa yang menjadi hambatan dalam mengurus kepulangan blio ini.

Jalani dulu sesuai dengan apa yang menjadi peraturan di Arab Saudi. Sudahkah itu dijalani dengan benar? Jangan buru-buru bilang ini itu dulu jika tidak ada buktinya. Bukti yang otentik lho! Itu yang pokok.

Kalau hanya diam dan membiarkan orang lain yang berbicara, itu sama saja dengan membuat berisik dan gaduh saja.

Pun demikian dengan soal perpanjangan status ormas FPI. Syarat apa yang masih kurang sehingga sampai sekarang masih tertunda-tunda soal keabsahan ormas tersebut secara resmi. Kompliti dulu semua yang menjadi syarat-syarat keorganisasiannya,

Apakah itu semua sudah dilakukan dan benar sesuai dengan peraturan perundang-undangan di negeri ini? Jika belum, maka segera dilakukan apa yang sudah semestinya harus dilakukan. Belajarlah menjadi warga negara yang taat hukum, dan memenuhi apa yang seharusnya dipenuhi sesuai kewajibannya. Apa sih susahnya?

Lha wong syaratnya saja masih kurang koq ngomong yang aneh-aneh diluaran. Dipolitisir kek, dibikin susah kek, lucu kan jadinya!

Sudahlah, tak ada gunanya untuk bersitegang yang unfaedah seperti ini. masih banyak perkara lain yang harus diurus untuk memajukan negeri ini. Jadi 'dilakoni opo sing sakmestine lan ora usah kakehan cangkem'. Berisik tau!!!

podjok pawon, 2/8 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun