Sebuah anekdot dapat dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi di sekitarnya dengan cara mengekstrak nilai atau pelajaran yang terkandung di dalamnya dan mengaitkannya dengan kejadian nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.Â
Contoh Budi bertanya pada gurunya, "Apakah benar bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, Pak?" Sang guru menjawab, "Tentu saja tidak, Bud. Saya sempurna." Kemudian Budi menatap ke arah Tuti dan berkata, "Lihat saja, bahkan guru kita tidak tahu diri." Kisah ini dapat dihubungkan dengan kejadian nyata dalam kehidupan sehari-hari  mengenai bagaimana seorang murid bertanya kepada gurunya dan bagaimana seorang murid kerap menguji gurunya dengan pertanyaan sulit.  Pelajaran dari anekdot ini adalah bagaimana  kita perlu menjawab pertanyaan dengan berhati-hati dan bijak agar tidak menjadi bumerang bagi kita.Â
Kesimpulan akhir mengenai teks anekdot adalah bahwa teks anekdot dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau kritik terhadap sesuatu dengan cara yang halus dengan melibatkan humor. Dengan menggunakan teks anekdot, seseorang dapat berkomunikasi dengan lebih efektif dan menjadi pemimpin yang lebih baik. Namun demikian, saya pribadi menyarankan agar berhati-hati dalam menggunakan anekdot untuk menyampaikan pesan penting. Kita perlu memastikan penggunaan anekdot sesuai dengan konteks komunikasi agar tidak menimbulkan persepsi yang salah terhadap pesan yang ingin kita sampaikan. Â Demikianlah, penggunaan teks anekdot sesuai konteks dapat mempermudah penyampaian pesan dan membangun ikatan emosional yang lebih dalam antara seorang pemimpin dengan pengikutnya.Â
Disunting oleh : Nobuhiro Komatsuda (X3/27).