Mohon tunggu...
Jason Kartasasmita
Jason Kartasasmita Mohon Tunggu... Lainnya - A Lover of Life

Saya adalah seseorang yang sangat mencintai kehidupan dan punya banyak hobi. Salah satu hobi saya adalah belajar bahasa baru sehingga saya bisa melihat dunia dan memahami kehidupan dengan perspektif yang berbeda. Saya juga senang bertemu orang baru, berorganisasi, bermain musik, berolahraga, serta mencoba makanan baru, terus bergerak menjelajah dunia, dan menemukan berbagai tempat dan pengalaman baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tanggapan Artikel "Merindukan Sosok Pemimpin Humoris"

19 Mei 2023   16:34 Diperbarui: 19 Mei 2023   16:37 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Artikel berjudul "Merindukan Sosok Pemimpin Humoris" yang ditulis oleh Bapak Ari Indarto dalam blog Kompasiana menyampaikan kerinduan terhadap sosok pemimpin yang humoris. Gaya berkomunikasi yang humoris atau melibatkan cerita humor memberikan dampak positif dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam konteks kepemimpinan sosial maupun politik. 

Sebagai contoh, penggunaan anekdot yang relevan oleh seorang pemimpin politik dapat membuat pesan yang disampaikan lebih mudah diterima dan dipahami oleh pendukungnya. Saya sangat setuju dengan pernyataan penulis dalam artikel ini bahwa seorang pemimpin dapat  berkomunikasi dan memimpin dengan lebih efektif dengan melibatkan humor karena tiga alasan. 

Pertama, kepemimpinan yang humoris dapat menciptakan iklim yang positif dalam suatu organisasi. Dalam suasana yang ceria dan penuh tawa, anggota organisasi cenderung merasa lebih santai, terbuka, dan bekerja dengan semangat. Seorang pemimpin yang humoris mampu memecah kebekuan, meredakan ketegangan, dan membantu membangun hubungan yang lebih dekat antara anggota tim. Humor juga dapat menjadi alat efektif untuk mengatasi konflik atau perbedaan pendapat sehingga menciptakan lingkungan yang inklusif dan harmonis. 

Kedua, kepemimpinan humoris juga dapat meningkatkan daya tarik dan kharisma seorang pemimpin. Pemimpin yang mampu menyampaikan pesan dengan gaya humoris mampu menarik perhatian dan simpati dari publik. Humor juga dapat menjadi cara yang efektif untuk memenangkan hati rakyat dan membangun hubungan emosional yang kuat. Sebagai contoh, seorang pemimpin politik yang menggunakan humor dalam pidatonya dapat menciptakan koneksi emosional dengan para pendengarnya, membangun citra yang positif, dan meningkatkan dukungan publik. 

Ketiga, kepemimpinan humoris dapat membantu mengurangi stres dan membantu anggota organisasi lebih bersemangat dalam mencapai tujuannya. Dalam situasi yang penuh tekanan, humor dapat  mengurangi beban mental dan emosional. Seorang pemimpin yang humoris mampu menghadapi tantangan dengan sikap optimis, menunjukkan ketenangan dalam menghadapi masalah, dan membantu anggota tim untuk melihat sisi humor dalam situasi sulit. Dalam jangka panjang, hal ini dapat meningkatkan kepuasan kerja, produktivitas, dan kesejahteraan anggota organisasi. 

Dalam suatu kampanye politik, seorang calon pemimpin yang humoris dapat memenangkan hati pemilih melalui kampanye yang kreatif dan menghibur hati. Salah satu bukti nyata adalah Presiden Amerika Barack Obama yang bekerja sama dengan komedian Zach Galifianakis dalam suatu talkshow yang berhasil mengenalkan program Obamacare yang menuai banyak pemilih muda sehingga ia pun terpilih menjadi presiden kulit hitam pertama di Amerika Serikat. 

Konkritnya seorang calon pemimpin dapat menggunakan lelucon politik yang cerdas untuk mengenalkan dirinya kepada pemilih, menunjukkan sisi manusiawi melalui humor yang mengena, dan memperkuat konektivitas emosional dengan pemilih. Hal ini pada gilirannya akan membantu meningkatkan popularitas dan dukungan pemilih terhadap dirinya. Sebagai contoh berikut adalah anekdot tentang pemimpin negara yang humoris : Di suatu pagi yang indah Presiden Rusia bertemu dengan Presiden Cina. 

Presiden Cina menyapa Presiden Rusia dengan hangat, "Halo, Putin. Lama tidak berjumpa, saya punya teka-teki untuk Anda. Silakan jawab benar dalam 3 kali kesempatan." Presiden Putin pun menjawab dengan percaya diri, "Silakan Presiden Xi." "Menurut Anda, apa profesi yang perlu kita kuatirkan sebagai pemimpin negara akhir-akhir ini?" Putin pun menjawab,"Zaman sekarang, tentu saja para pencipta virus dan berbagai senjata mikrobiologis adalah musuh utama kita." 

Presiden Xi pun menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecil. "Baiklah, bagaimana dengan peretas data? Suatu kali mereka mencoba meretas jaringan KGB di Moskow, sangat memusingkan!", ujar Putin. Presiden Xi pun mengingatkan, "Kesempatan terakhir, Putin." Kali ini Presiden Putin berpikir keras dan tidak lama kemudian ia pun tersenyum dan memandang Presiden Xi sambil berkata, "Ah, saya paham maksud Anda, Presiden Xi. Badut adalah profesi yang paling perlu kita kuatirkan akhir-akhir ini." Mata Presiden Xi pun bersinar dan ia berkata,"Putin, saya bangga mengenal Anda. Mari kita lihat sampai sejauh mana si badut Zelensky itu memohon pada NATO." Presiden Putin pun memandang ke arah Ukraina," Saya setuju badut memang profesi yang mengerikan, Presiden Xi". 

Anekdot ini menyindir Presiden Volodymyr Zelensky yang sempat dikritik memicu konflik dengan Rusia sehingga berpotensi menyebabkan Perang Dunia III. Ia terpilih lebih karena kepribadiannya yang humoris. Presiden Volodymyr Zelensky sebelumnya berprofesi sebagai bintang serial televisi sekaligus komedian namun berhasil memenangkan Pilpres Ukraina pada 2019 dan mengalahkan lawan politiknya yang merupakan politisi senior. 

Salah satu ujaran Gus Dur yang saya ingat adalah  "Gitu aja kok repot." Menurut saya ujaran tersebut adalah cara Gus Dur untuk meringankan suasana ketika menghadapi permasalahan yang sulit sehingga memberikan ruang bagi dirinya maupun pendukungnya untuk berpikir secara kreatif dalam menyelesaikan persoalan yang ada. Pada akhirnya, saya sangat setuju dengan  artikel penulis yang menyampaikan kerinduan akan kepemimpinan humoris karena kepemimpinan humoris memiliki banyak manfaat, yaitu menciptakan suasana yang positif, meningkatkan daya tarik dan kharisma seorang pemimpin, serta membantu menyemangati anggota dalam mencapai tujuan organisasi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun