Mohon tunggu...
N W Wulandari
N W Wulandari Mohon Tunggu... -

students, very musical, loves writing Semoga Berita Terkini dari penulis bermanfaat untuk masyarakat luas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kartini dan Para "Angry Feminists"

20 April 2018   18:30 Diperbarui: 23 April 2018   13:08 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pokoknya, si cewek harus mau sama gue"

Wajar, muncul istilah 'Angry Feminists', mereka adalah perempuan yang sudah bingung harus melakukan apa agar dirinya bisa layak hidup seperti manusia pada umumnya, tanpa perlu was was akan ancaman pria. Sehingga mereka hanya bisa marah dengan aturan-aturan yang didominasi pria ini. Undang-undang, verbal, maupun kultural.

Pria pada dasarnya brengsek adalah mutlak, tapi ada ukuran kebrengsekannya.

Sedikit bersyukur masih eksis para pria yang sadar akan permasalahan wanita, tapi pun masih banyak yang belum paham benar. Seringnya terlambat. Beberapa baru sadar setelah melihat sendiri kesengsaraan seorang wanita, yang terjadi di depan mata mereka.
Bukankah lebih baik, para pria ini mau memahami keputusan-keputusan wanita, yang mungkin kesannya aneh, ketimbang harus terjadi dulu kemalangan?

Ada lagi pria-pria yang seolah turut memperjuangkan feminisme, tapi justru menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan atensi para perempuan. Mereka disebut brocialist.

Siapa bilang perempuan selalu benar?

Mereka cantik, digoda. Mereka jelek, dihina.

Mereka pintar, dijegal. Mereka bodoh, dibudaki.

Mereka kaya, disindir. Mereka miskin, jadi pelacur.

Dan semua itu label yang datang dari pria. Mirisnya, lebih banyak lagi kaum perempuan yang sudah terlalu didoktrin kultur patriarki, dan ikut-ikutan menghakimi.

Kenapa bisa begitu? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun