Mohon tunggu...
Zahra El Fajr
Zahra El Fajr Mohon Tunggu... Penulis - a melancholist

Teacher | Fiksiana Enthusiast | Membaca puisi di Podcast Konstelasi Puisi (https://spoti.fi/2WZw7oQ) | Instagram/Twitter : zahraelfajr | e-mail: zahraelfajr@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Tetesan Langit yang Angkuh

1 Oktober 2016   00:27 Diperbarui: 3 Oktober 2016   01:12 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustration/Source: Weheartit

Aku dan Kamu

Hujan kerap meromantiskan kita ya ?

Harum permukaan bumi teratas yang basah menyerbu hidung, sakitnya bukan karena itu tapi karena dingin. Kabut kelam disertai dingin melatari cerita sore itu, ya, Bandung sedang hujan-hujannya. Dan kita sedang romantis-romantisnya satu payung berdua.

Kendati romantis satu payung berdua, aku memilih tak berpayung esoknya. Hujan-hujanan denganmu, Manis, kuramalkan pastilah menyenangkan. Guyuran air hujan membasahi tubuh rampingmu semakin tampak. Kalau mereka bilang Semesta dan Wanita adalah hal yang paling indah, Hujan dan Kamu adalah racikan keindahan tersempurna parah. Aku sedang tidak merayu, tanpa itu pun kamu rela menanggalkan pakaianmu hadapanku. Aku hanya sedang berangkuh,

“Jadi, kamu suka hujan?” tukasmu,

“Tidak, aku hanya suka diriku.” tapi sebenarnya aku tak suka kamu mengeluhkan becek mengotori kemeja putihmu atau sepatumu.

“Jadi kamu tak suka hujan?” tanyaku,

“Aku tak suka apapun selain diriku sendiri,”

“Jadi, aku ini apa?”
 “Apa?” lalu kamu keluhkan air cokelat yang kotori sepatu dan ujung celana jeans selama berjalan tadi. Kamu keluhkan aku yang tak memayungimu. Kamu keluhkan awan yang menggumpal abu.

Hujan dan Hujan

Sementara aku mencoba dengan susah payah agar tak mengeluhkan apapun, meski setiap kali kita harus terpisah pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun