Melalui sebilah bingkai, hanya menilik kerontang rongga yang kering
adakalanya terkepung gulita serta hampa sepermukaan.
Meski tak nampak, curahan hujan sekali dua kali berdecak
tetapi ruang itu terus kering dan tetap kosong,
Sekian kali, ibu bertanya "Ada apa di jendela?"
Tak ada sesuatu bu,
Sia-sia saja, toh Ibu tak akan bisa melihatnya.
Namaku Pelangi, dan ini kisah yang hendak kamu simak,
Di kota ini, kenangan tak boleh diberi ruang
Sedangkan lahan terhampar disemuti semut-semut kekosongan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!