BOM
MALAM NATAL
Tahun 2000
Dalam keceriaan hari ini, dan jelang Ibadah Malam Natal, kuterpaku di depan dekscomp, dan jari-jari tangan menelusuri search machine untuk menemukan hal-hal yang aktual; atau hal-hal yang lama, namun bisa menjadi aktual untuk di muat ulang.
Dengan pelan-pelan, teringat pada peristiwa sepuluh tahun lalu, dua tahun setelah reformasi, dan dua tahun setelah pulangnya para pelarian radikal dari luar negeri ke Indonesia.
Alam reformasi yang baru berumur dua tahun telah menghantar banyak orang untuk membentuk berbabagai organisasi, dan gerakan politik serta keagamaan. Dan juga gerakan-gerakan yang tadinya tanpa bentuk - mati suri - bergerak di/dalam lorong abu-abu, mulai muncul tanpa malu-malu. Hanya dalam tempo dua tahun, gerakan-gerakan ini berhasil membangun kekuatan untuk melanjutkan tujuan pengkhianatan mereka, agenda yang tersimpan, 'membangun negara berdasar agama.'
Langkah dasyat mereka susun tanpa diketahui aparat keamanan, yang masih membenah diri akibat reformasi institusi, sehingga mereka berhasil melaksanakan aksinya. Dengan mudah mereka memilih 24 Desember 2000; Rangkaian ledakan bom pada malam Natal 2000, bersamaaan, hanya berbeda menit di beberapa kota di Indonesia. Dalam hitungan menit, ratusan korban berjatuhan, merenggut nyawa 16 jiwa dan melukai 96 lainnya serta mengakibatkan 37 mobil rusak.
Batam:
- Gereja Katolik Beato Damian, Bengkong
- Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Sungai Panas
- Gereja Bethany Lantai II Gedung My Mart Batam Center
- Gereja Pantekosta di Indonesia Pelita, Jalan Teuku Umar
Pekanbaru:
- Gereja HKBP Pekanbaru di Jalan Hang Tuah
- Gereja di Jalan Sidomulyo
Jakarta
- Gereja Katedral
- Sekolah Kanisius Menteng Raya
- Gereja Matraman
- Gereja Koinonia Jatinegara
- Gereja Oikumene Halim
Sukabumi
- Gereja Pantekosta Sidang Kristus di Jalan Masjid 20 Alun Alun Utara
- Gereja di Jalan Otto Iskandardinata
Pangandaran
- satu bom
Bandung
- Pertokoan Cicadas dan di Jalan Terusan Jakarta 43
Kudus:
- Gereja Santo Yohanes Evangelista di Jalan Sunan Muria 6