Mohon tunggu...
Januar robiansyah
Januar robiansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Pendidikan kaum tertindas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pendidikan Ilmu Lingkungan Hidup

3 Mei 2021   17:22 Diperbarui: 3 Mei 2021   17:22 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

NAMA : JANUAR ROBIANSYAH

NIM : 201011500093

KELAS : 02PPKP001

REGULER : A

MATA KULIAH : ILMU GEOGRAFI DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

DOSEN PENGAMPU : DJOKO SUMANTO S.Ip,M.Pd

PENDIDIKAN ILMU LINGKUNGAN HIDUP


Berikut ini ada beberapa pengertian lingkungan hidup menurut pendapat para ahli juga Undang-Undang.

a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Menyatakan bahwa yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

 b. Wikipedia Lingkungan hidup merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhubungan timbal balik.

 c. Emil Salim Mengatakan bahwa lingkungan hidup adalah segala benda, kondisi, keadaan, dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal hidup termasuk kehidupan manusia.

d. Sambas Wirakusumah Menjelaskan bahwa lingkungan hidup ialah semua aspek kondisi eksternal biologis, dimana organisme hidup dan ilmu-ilmu lingkungan menjadi studi aspek lingkungan organisme itu.

e. Otto Semarwoto Menjelaskan bahwa lingkungan hidup merupakan semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.

f. Bintarto Menyatakan bahwa lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita, baik berupa benda ataupun non-benda yang dapat mempengaruhi dan dipengaruhi sikap dan tindakan kita.

Perlu diketahui pahwa Pendidikan Ilmu lingkungan diajarkan di tingkat sekolah dasar, sekolah menengah sampai dengan perguruan tinggi, Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) merupakan mata pelajaran yang baru masuk dalam kurikulum di sekolah maupun di perguruan tinggi sebagai mata pelajaran mandiri, memisah dari mata pelajaran yang lain. Sebelumnya, pendidikan ilmu lingkungan hanya merupakan sebagian kecil pembahasan yang dimasukkan ke dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), sedangkan di perguruan tinggi biasanya merupakan bagian dari mata kuliah Ekologi. Tetapi belakangan ini, karena kerusakan lingkungan terjadi secara global dan menyeulruh di seluruh dunia, oleh sebab itu dikeluarkannya kebijaksanaa yang mengharuskan adanya suatu mata pelajaran khusus untuk membahas dan mempelajari tentang lingkungan, peranannya serta implikasinya terhadap segala perbuatan yang dilkukan manusia terhadap alam, dan akibatnya akan kembali dirasakan oleh manusia sendiri.

MANUSIA DAN LINGKUNGAN

a. Pengertian Manusia Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbale balik baik itu positif maupun negatif.

b. Pengertian Lingkungan Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbale balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil.

Keterkaitan Antara Manusia dan Lingkungan 

Bertolak dari definisi “Ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya”, maka kita dapat mengambil sudut pandangh ekologi untuk membahas kajian manusia dan lingkungan dengan disokong oleh segi kepentingan manusia, yaitu oleh manusia untuk manusia. Pendekatan ini disebut pendekatan antroposentris, bahasa Yunani anthropos berarti manusia. Ada ilmu yang disebut sosiologi manusia, dan ada ilmu ekologi manusia. Dalam Ilmu Ekologi ada beberapa pengertian, yaitu

a. Ekologi ialah cabang biologi yang mempelajari hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya.

b. Ekologi ialah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan penyebaran dan kepadatan makhluk hidup.

c. Ekologi adalah biologi lingkungan. Semua makhluk hidup akan berkembang dalam lingkungan alam dan socialnya. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosistem yakni suatu unit atau satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya yang dipengaruhi oleh faktor biotik dan abiotic.

Dalam ekosistem tersebut komponen biotik pada umumnya merupakan faktor lingkungan yang memengaruhi makhluk-makhluk hidup lainnya, Komponen Abiotik antara lain:

 a. Tanah

 merupakan tempat tumbuh bagi tumbuh-tumbuhan, di mana tumbuhan memperoleh bahan-bahan makanan atau mineral-mineral untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tanah ini juga merupakan tempat tinggal manusia dan hewan-hewan.

b. Udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer.

 Oksigennya diperlukan untuk bernapas, gas karbondioksidanya diperlukan tumbuhan untuk proses fotosintesis. Termasuk juga nisaln ya gas-gas yang kemudian larut dalam air yang diperlukan oleh makhluk yang hidp di dalam air.

c. Air,

 baik sebagai tempat tinggal makhluk-makhluk hidup yang tinggal di dalam air, maupun air yang berbentuk sebagai uap yang menentukan kelembaban dari udara, yang besar pengaruhnya bagi banyaknya makhluk hidup yang hidup di darat.

d. Cahaya,

terutama cahaya matahari banyak mempengaruhi keadaan makhlukmakhluk hidup.

e. Suhu atau temeperatur,

merupakan juga factor lingkungan yang sering besar pengaruhnya terhadap kebanyakan makhluk-makhluk hidup. Tiap makhluk hidup mampunyai batas-batas pada suhu dimana mereka dapat tetap hidup.

Sedangkan komponen biotik di antaranya adalah:

 a. Produsen, kelompok inilah yang merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanan dari zat-zat anorganik, umumnya merupakan makhluk-makhluk hidup yang dapat melakukan proses fotosintesis. Termasuk kelompok ini adalah tumbuhan yang memiliki klorofil.

b. Konsumen, merupakan kelompok makhluk hidup yang menggunakan atau makan zat-zat organic atau makanan yang dibuat oleh produsen. Temasuk ke dalam kelompok ini yaitu hewan-hewan dan manusia.

c. Pengurai adalah makhluk hidup atau organisme yang menguraikan sisa-sisa atau makhluk hidup yang sudah mati. Oleh pekerjaan pengurai ini zat-zat organic yang terdapat dalam sisa-sisa atau makhluk hidup yang sudah mati itu, terurai kembali menjadi zat-zat anorganik. Dengan demikian zat-zat anorganik ini dapat di gunakan kembali oleh produsen untuk membentuk zat-zat organik atau makanan. Termasuk kelompok ini misalnya, kebanyakan bakteri dan jamurjamur.

Pengaruh Manusia pada Alam (lingkungan Hidup)

Apabila menelusuri kembali sejarah peradaban manusia di bumi ini, kita akan melihat adanya usaha dari manusia untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya, demi kelangsungan hidup jenisnya. Pada saat manusia hidup mengembara, mereka hidup dari hasil perburuan, mereka belum mengenal perihal bercocok tanam atau bertani, dan hidup mengembara dalam kelompok-kelompok kecil dan tinggal di gua-gua. Apabila buruan mulai berkurang, mereka berpindah mencari tempat yang masih terdapat cukup binatang-binatang buruan sebagai bahan makanan. Kemudian mulai mengenal cara bercocok tanam yang masih sangat sederhana, yaitu dengan membuka hutan untuk dibuat lading yang ditanami dengan umbi-umbian atau tanaman lain yang telah dikenalnya sebagai bahan makanan.

Rumah-rumah mereka pada saat itu terbuat dari kayu yang beratap daun-daunan. Bilamana kesuburan tanah tidak memungkinkan lagi untuk memperoleh panen yang mencukupi kebutuhan, mereka berpindah mencari tempat baru yang masih memungkinkan untuk bercocok tanam. Akhirnya mereka hidup menetap dari hasil pengalamannya, mereka mulai dapat bercocok tanam secara lebih baik, misalnya dengan ditemukannya system bersawah, dan lain-lain. Di sinilah manusia mulai mengetahui sifat-sifat alam lingkungan hidupnya.

Prinsip-prinsip Pendidikan Ilmu Lingkungan.

Adapun prinsip-prinsip dalam pendidikan ilmu lingkungan adalah untuk mencapai tujuan pendidikan ilmu lingkungan, yaitu untuk menciptakan manusia yang bisa memiliki rasa keperdulian terhadap kelestarian lingkungan. Ada beberapa prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam melaksanakan pendidikan lingkungan, diantaranya adalah :

 a. Harus mempertimbangkan lingkungan sebagai suatu totalitas Secara alami atau buatan, bersifat teknologi dan sosial (ekonomi, politik, kultural, historis, moral, estetika);

 b. Merupakan suatu proses yang berjalan secara terus menerus dan sepanjang hidup, dimulai pada jaman pra sekolah, dan berlanjut ke tahap pendidikan formal maupun non formal;

c. Mempunyai pendekatan yang sifatnya interdisipliner, dengan menarik/ mengambil isi atau ciri spesifik dari masing-masing disiplin ilmu sehingga memungkinkan suatu pendekatan yang holistik dan perspektif yang seimbang.

d. Meneliti (examine) issue lingkungan yang utama dari sudut pandang lokal, nasional, regional dan internasional, sehingga siswa dapat menerima insight mengenai kondisi lingkungan di wilayah geografis yang lain;

e. Memberi tekanan pada situasi lingkungan saat ini dan situasi lingkungan yang potensial, dengan memasukkan pertimbangan perspektif historisnya;

 f. Mempromosikan nilai dan pentingnya kerjasama lokal, nasional dan internasional untuk mencegah dan memecahkan masalahmasalah lingkungan;

g. Secara eksplisit mempertimbangkan/memperhitungkan aspek lingkungan dalam rencana pembangunan dan pertumbuhan;

h. Memampukan peserta didik untuk mempunyai peran dalam merencanakan pengalaman belajar mereka, dan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan dan menerima konsekuensi dari keputusan tersebut;

i. Menghubungkan (relate) kepekaan kepada lingkungan, pengetahuan, ketrampilan untuk memecahkan masalah dan klarifikasi nilai pada setiap tahap umur, tetapi bagi umur muda (tahun-tahun pertama) diberikan tekanan yang khusus terhadap kepekaan lingkungan terhadap lingkungan tempat mereka hidup;

 j. Membantu peserta didik untuk menemukan (discover) gejala-gejala dan penyebab dari masalah lingkungan;

 k. Memberi tekanan mengenai kompleksitas masalah lingkungan, sehingga diperlukan kemampuan untuk berfikir secara kritis dengan ketrampilan untuk memecahkan masalah.

l. Memanfaatkan beraneka ragam situasi pembelajaran (learning environment) dan berbagai pendekatan dalam pembelajaran mengenai dan dari lingkungan dengan tekanan yang kuat pada kegiatan-kegiatan yang sifatnya praktis dan memberikan pengalaman secara langsung (first – hand experience).

Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup 

Konferensi Antar Negara tentang Pendidikan Lingkungan pada tahun 1975 di Tbilisi, yaitu: “meningkatkan kesadaran yang berhubungan dengan saling ketergantungan ekonomi, sosial, politik, dan ekologi antara daerah perkotaan dan pedesaan; memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, sikap tanggung jawab, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melindungi dan meningkatkan lingkungan; menciptakan pola baru perilaku individu, kelompok dan masyarakat secara menyeluruh menuju lingkungan yang sehat, serasi dan seimbang.”.

Tujuan pendidikan lingkungan tersebut dapat dijabarkan menjadi enam kelompok, yaitu:

a. Kesadaran, yaitu memberi dorongan kepada setiap individu untuk memperoleh kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan dan masalahnya.

b. Pengetahuan, yaitu membantu setiap individu untuk memperoleh berbagai pengalaman dan pemahaman dasar tentang lingkungan dan masalahnya.

c. Sikap, yaitu membantu setiap individu untuk memperoleh seperangkat nilai dan kemampuan mendapatkan pilihan yang tepat, serta mengembangkan perasaan yang peka terhadap lingkungan dan memberikan motivasi untuk berperan serta secara aktif di dalam peningkatan dan perlindungan lingkungan.

d. Keterampilan, yaitu membantu setiap individu untuk memperoleh keterampilan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah lingkungan.

e. Partisipasi, yaitu memberikan motivasi kepada setiap individu untuk berperan serta secara aktif dalam pemecahan masalah lingkungan.

f. Evaluasi, yaitu mendorong setiap individu agar memiliki kemampuan mengevaluasi pengetahuan lingkungan ditinjau dari segi ekologi, social, ekonomi, politik, dan faktor-faktor pendidikan. (Adisendjaja, 1988).

Manfaat pendidikan lingkungan sebagai berikut:

a. Dapat memberikan informasi-informasi kepada siswa-siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup

 b. Dapat memberikan kesadaran kepada siswa-siswa akan pentingnya lingkungan hidup.

 c. Dapat mengetahui seberapa besar rasa sensitifitas siswa-siswa terhadap kondisi lingkungan sekitarnya

d. Memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, sikap/perilaku, motivasi dan komitmen, yang diperlukan untuk bekerja secara individu Pendidikan lingkungan hidup mengikutsertakan aspek afektif, di mana tingkah laku, nilai dan komitmen yang diperlukan untuk membangun masyarakat yang berkelanjutan (sustainable). Pendidikan lingkungan di sekolah merupakan salah satu dari penerapan pendidikan karakter. Pendidikan karakter dan pendidikan lingkungan hidup menanamkan nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi pengetahuan.(kognitif), kesadaran atau kemauan (afektif), dan tindakan (psikomotor) untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut dalam memelihara terhadap lingkungan hidup.

 Persoalan Penerapan Pendidikan Ilmu Lingkungan.

Terdapat permasalahan-permasalahan yang sering terjadi dalam penerapan pendidikan ilmu lingkungan,masalah-masalah yang sering muncul yaitu:

a. Rendahnya tingkat kerjasama masyarakat untuk mewujudkan dan suksesnya program pendidikan ilmu lingkungan.

b. Rendahnya tingkat implemensati dari para tenaga pengajar dalam mewujudkan bahan ajar ilmu lingkungan tersebut. Biasanya dari para pengajar hanya memberikan teori-teori tanpa adanya praktek nyata yang dilakukan.

Pendidikan berwawasan lingkungan menjadi penting karena kondisi sekarang mengalami ketidakseimbangan (disequilibrium), disebabkan adanya pembangunan-pembangunan sebagai program pemerintah harus mengalami penyesuaian. Sejak tahun terakhir, para pakar dari berbagai bidang ilmu telah sampai pada kesimpulan yang sama, yaitu bahwa lingkungan kehidupan di planet Bumi ini telah mengalami berbagai gangguan dengan dampak yang mengkhawatirkan karena mengancam keberlanjutan kesejahteraan hidup, bahkan kesintasan (survival) manusia.

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun