Selasa, pukul 10.30 di kantor polisi…
“Aduh baaang, sudah lapar nih. Kita kan darisemalam belum makan. Makan dulu yuuuk..!” Nina menarik tangan Ringgo untuksarapan.
“Nin, kamu duluan deh, abang tidak seleramakan. Lagian kita kan masih menunggu hasil laporan dari polisi. Nantiabang menyusul...” Belum selesai Ringgo bicara, seorang polisibuncit datang menghampiri mereka.
“Selamat pagi, pak. Bapak yang namanya Ringgokan?” sahut polisi itu ramah.
“Ya, benar pak.” Ringgo menoleh.
“Mari ikut ke ruangan saya.”
“Benar kan, abang bilang. Ya sudah, kamu tunggu sajadi sini…” Ringgo mengarahkan telunjuknya ke hidung Nina.
Nina mengangguk lemas. “What along day…”
Satu jam telah berlalu. Siang begitu terikmenyengat. Tidak seperti biasanya. Ringgo dan Nina baru saja keluar dari kantorpolisi. Mereka berjalan lunglai. Ringgo menggerakkan kakinya dengan malas.Sepertinya waktu berjalan begitu lambat.