Wabah virus corona menjangkit semua elemen masyarakat. Tak pandang bulu baik kaya miskin ataupun tua muda semua bisa terjangkit.
Matahari sudah kembali ke peraduannya. Paimin terlihat panik. Di teras rumahnya, dia mondar-mandir kayak setrikaan. Wajahnya tegang, kakinya pun gemetar. Dan mulutnya tak berhenti komat kamit entah apa yang dibacanya.
"Alah tobat-tobat. Gimana ini nasib ku. Anak istriku nantinya makan apa",keluh kesah Paimin
Paimin tak menyadari kalau si Purno sedang memperhatikan gerak-geriknya.
"Ya Alloh tolong aku, aku ndak nyangoka gara-gara corona aku sekarang jadi ODP"
Mendengar itu Purno kaget bukan kepalang. Dia langsung menghampiri Paimin
"Hey Min,apa kamu bilang? Kamu positif ODP. Walah gawat ini"
Paimin terkejut namun tak bisa menutupi rasa takutnya itu.
"Iya , terus gimana ini. Aku juga bingung"
"Ayo cepat sana kamu lapor ke desa"
"Buat apa?"
"Kamu belum tau yah, yang ODP itu harus lapor"
Sejenak Paimin merasa lega mendengar kabar itu. dia berpikir desa bisa mengatasi masalahnya. Setelah magrib pun dia ke balai desa menemui perangkat desa.
"Permisi pk saya mau lapor"
Petugas bertubuh gempal itu Pak Supri. Dengan sigap dia siap membantu Paimin
"Kamu dari mana sampai jadi ODP"
"Saya dari rumah pk"
"Maksud saya, kamu habis bepergian kemana"
"Ndak kemana-mana pak. Kan disuruh di rumah aja toh"
"Kalau ndak kemana-mana,kok jadi ODP"
"Saya ke sini di suruh Purno. Katanya kalu ODP harus lapor"
"Ya sudahlah ndak usah banyak omong. Sekarang kamu berdiri di sana"
"Buat apa pk?"
"Udah nurut saja"
Paimin pun berdiri di tempat yang di tunjuk pk Supri.
Jrossssss....tubuh Paimin disemprot cairan disinfektan. Paimin pun menjerit-jerit minta tolong.
"Pak..kenapa saya disemprot? Harus disemprot dulu biar dapat bantuan?"
"Bantuan apa? Ya ini bantuanya disemprot biar virusnya ilang"
"Saya ODP pak dan butuh bantuan uang atau sembako karna saya ndak kerja gara-gara di rumah saja selama corona masih merajalela.
Perangkat desa itu pun bingung.
"Karna kamu ODP makanya kamu disemprot dulu setelah ini kamu di rumah saja . Tidak ada bantuan sembako atau lainnya"
"Lah..terus percuma saya kesini". Pak Supri saya ini ODP yaitu Ora Due Penghasilan gara-gara ndak boleh keluar rumah"
Pak Supri hanya bisa menepuk jidatnya. Ternyata mereka berdua sslah tafsir.Â
Gara-gara korona jadi ODP alias ORA NDUE PENGHASILAN alias kere.