Mohon tunggu...
Janice Listijo
Janice Listijo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hiruk Pikuk Menjelang Pilpres 2019

1 Desember 2018   19:52 Diperbarui: 1 Desember 2018   20:42 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti yang semua dari kita ketahui bahwa pemilihan presiden sudah dekat.  Tepatnya akan dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019. Terdapat 2 kandidat yang dicalonkan sebagai presiden. 

Dari nomor urut 1 yaitu Jokowi dari partai PDIP dan dari nomor urut 2 Prabowo Subianto dari partai Gerindra.  Sebagai warga Indonesia, banyak dari antara kita mungkin sudah mendengar beberapa atau mungkin banyak rumor-rumor, hoax, gosip maupun fakta tentang pilpres mendatang. Hal ini sudah biasa dan bahkan selalu terjadi menjelang setiap pemilihan presiden. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas sedikit mengenai hiruk pikuk yang sedang membanjiri media sosial menjelang pilpes 2019.

Mulai dari #2019gantipresiden hingga #jokowi2periode, semua hashtag itu sudah beredar diseluruh media sosial. Tidak bisa dipungkuri lagi bahwa jaman sekarang pengaruh media sosial sangat besar. Maka dari itu media sosial pada jaman ini digunakan sebagai media untuk berkampanye, menyebarkan isu-isu tentang partai lawan, membuat meme tentang pilpres, dll. Semua ini menyebabkan ketegangan menjelang pilpres yang menjadi-jadi.

Membahas sedikit mengenai hashtag yang pertama yaitu #2019gantipresiden merupakan hashtag yang diciptakan oleh politikus bernama Mardani Ali Sera. Hal ini menyebabkan beberapa pihak menggunakan hashtag tersebut sebagai kaos dan gelang. Akibatnya Jokowi sendiri akhirnya menanggapi mengenai hashtag tersebut. Ia berkata, "Kaos tidak dapat mengganti presiden, rakyat yang dapat mengganti saya jika emang itu kehendak rakyat." Menanggapi hal tersebut tentunya pihak dari Jokowi  tidak tinggal diam. Pihak dari Jokowo juga membalas hashtag tersebut. 

Mereka mebalas hashtag tersebut dengan menggunakan #jokowi2periode. Tentunya hashtag ini juga menjadi viral di medsos namun dari hasil survey yang didapatkan jumlah mention untuk #2019gantipresiden masih lebih banyak dibanding #jokowi2periode. Tepatnya 3 : 1. Kedua hashtag tersebut sempat membuat kerusuhan diantara kedua tim sukses calon-calon presiden tersebut.  

Kemudian juga ada berita beredar mengenai surat yang ditulis oleh mantan presiden Indonesia yaitu Susilo Bambang Yudhoyono atau yang lebih kerap disapa dengan singkatan SBY. Isi dari surat yang beredar adalah "Demi bangsa dan negara yang dicintainya, Agus Harimurti Yudhoyono Siap mengabdikan diri untuk Indonesia 2019-2024. 

Bersama Bapak Prabowo, saya yakin Insya Allah AHY bisa mengurangi kemiskinan di negeri ini. Mari kita sambut pemimpin baru untuk Indonesia yang lebih baik. Cikeas 4 Agustus 2018." 

Dalam surat itu SBY menyatakan dukungan untuk Prabowo.  Setelah surat itu beredar, banyak dari pihak SBY yang mengatakan bahwa hal itu hanya berita hoaks namun juga ada beberapa pihak lain yang mengatakan bahwa surat tersebut emang betul ditulis sendiri oleh SBY. Jadi sebenarnya mana yang benar?

Sebagai pengamat menjelang pilpres 2019, kita harus pintar-pintar dalam memilih berita-berita yang kita baca di media sosial. Karena sebagian besar berita yang tersebar di sosial media adalah berita hoaks. Jadi sebagai pengamat kita harus berhati-hati  akan apa yang kita baca. Jangan gampang percaya dan terpengaruh oleh berita-berita yang tersebar di media sosial.  Jangan pula menjadi penyebar dari berita-berita hoaks tersebut. 

Emang betul banyak dari berita di media sosial adalah berita hoaks namun bukan berarti semua berita yang tersebar di media sosial adalah berita hoaks. Masih ada juga kok berita yang benar dan terpercaya. 

Maka dari itu kita harus pintar-pintar dalam memilih sumber yang kita pakai dan juga pintar-pintar dalam menyaring fakta-fakta yang tersebar di media sosial. Berhati-hatilah dan jangan lupa untuk menggunakan suaramu di pilpres 2019 mendatang ! Karena setiap suara itu berharga jadi jangan golput ya!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun