Mohon tunggu...
Janet Stesya
Janet Stesya Mohon Tunggu...

a derpin' girl who (promise not to) have a writer's block.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Suara Politik Paling Banyak Terdengar

11 Maret 2017   02:35 Diperbarui: 11 Maret 2017   12:00 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di zaman yang sudah modern ini, banyak sekali pendapat atau opini masyarakat yang dengan mudah dapat kita temukan dimana-mana seperti di media sosial, media cetak, atau bahkan dalam perbincangan kehidupan sehari-hari. Hal-hal yang paling sering membuat masyarakat berpendapat yaitu hal-hal yang berbau politik atau tentang isu-isu politik yang sedang hangat-hangatnya terjadi. Mengapa masyarakat lebih cepat menanggapi isu-isu politik? Apakah karena masyarakat tersebut memiliki kepentingannya sendiri? Atau hanya karena mereka ingin sekedar “ikut-ikutan” berpendapat untuk meramaikan isu-isu politik yang ada?

Seperti halnya pada saat Pemilihan Presiden di Amerika Serikat yang akhirnya dimenangkan oleh Donald Trump, yang banyak menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat Amerika Serikat. Masyarakat Amerika Serikat yang pro akan Donald Trump pun berbahagia dan tetap berpegang teguh pada pendapatnya akan visi dan misi presiden terpilihnya. Sedangkan masyarakat Amerika Serikat yang kontra, yang datang dari berbagai macam kalangan, menuaikan berbagai macam pendapatnya melalui berbagai macam media. Massa AS yang kontra pun berpendapat karena mereka menganggap hal tersebut merupakan suatu hal yang menarik untuk dibahas. Mereka membahas mulai dari kebijakan-kebijakan Trump yang dianggap tidak sejalan dengan keinginan atau paham yang sudah dijalani oleh warga AS itu sendiri, mulai dari isu tentang ras, perempuan, status seksualitas, atau pun imigran. Massa tersebut pun akhirnya berubah menjadi publikyang memiliki fokus dan kepentingan terentu atas pesan politik yang mereka dapat. Fokus dan kepentingan masyarakat AS yang kontra adalah ingin menentang kebijakan-kebijakan Trump yang tidak sejalan dengan apa yang sudah diyakini mereka selama ini, seperti kebijakan tentang tidak didukungnya kaum LGBT padahal di masa presiden sebelumnya kaum LGBT sangatlah didukung dan dilegalkan, atau tentang kaum imigran yang terancam keberadaannya. Berawal dari terbentuknya pengetahuan, terbentuknya pernyataan sikap, dan akhirnya terbentuknya sebuah aksi, masyarakat AS pun akhirnya mengeluarkan pendapat umum mereka yang dinyatakan secara terbuka yang bahkan ditanggapi secara intensif oleh publik dan berdampak secara luas, bahkan sampai masyarakat di luar AS. Pendapat mereka dinyatakan lewat berbagai macam demo yang telah terjadi, salah satunya adalah Woman’s March yang merupakan suatu gerakan untuk menuntut kesejahteraan kaum perempuan karena para perempuan AS sendiri merasa tidak nyaman akan presiden baru mereka yang mereka anggap tidak menghormati perempuan.

Dengan melihat fenomena seperti yang telah disebutkan di atas menandakan bahwa masyarakat menggunakan pendapatnya untuk membuat sebuah opini publik yang pada akhirnya membawa sebuah dampak yang besar untuk kepentingan masyarakat itu sendiri atau bahkan untuk orang lain yang tidak mempunyai kepentingan. Opini yang dimiliki publik pasti berawal dari terbentuknya pengetahuan, lalu berubah menjadi terbentuknya pernyataan sikap, hingga pada akhirnya menghasilkan sebuah aksi. Opini publik terhadap isu politik juga bergantung akan bagaimana publik tersebut mempersepsikan sebuah isu politik yang sedang muncul. Apabila menurut persepsi mereka suatu isu politik tersebut berbeda dengan apa yang telah mereka yakini, maka mereka akan merespon dengan berbagai macam cara agar pendapat mereka didengar dengan harapan juga untuk membawa sebuah perubahan. Isu politik yang disebarkan lewat media massa (cetak atau pun elektronik) juga dapat membentuk suatu opini publik tersendiri, dan dapat mempengaruhi persepsi masyarakat yang membaca berita itu sendiri. Opini publik akan isu politik dapat sangat berpengaruh terhadap iklim politik itu sendiri. Opini publik tentang isu politik dapat merubah sikap masyarakat itu sendiri atau bahkan opini yang telah mereka yakini juga dapat berubah. Maka dari itu, dalam situasi politik sebuah opini publik berguna untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dimiliki masing-masing masyarakat.

“Opinion is any expression on a controversial topic.” –William Albig (1939)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun