Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menegaskan bahwa stabilitas sistem keuangan Indonesia masih terjaga dengan baik meskipun terjadi ketidakpastian global. Dipimpin oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, KSSK menyatakan bahwa kondisi ini didukung oleh keadaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), koordinasi kebijakan fiskal, dan moneter yang kuat.Sri Mulyani menjelaskan bahwa gejolak geopolitik dan kondisi fiskal serta moneter global memberikan tekanan pada pasar keuangan global, yang turut merembet ke pasar domestik. Untuk menghadapi tantangan ini, KSSK berkomitmen untuk memperkuat koordinasi dan meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko ketidakpastian ekonomi dan pasar keuangan global.
Meskipun demikian, ekonomi Indonesia dinilai tetap kuat dengan pertumbuhan di atas 5% pada kuartal I-2024. Sri Mulyani menyebutkan bahwa permintaan domestik yang kuat, dukungan dari kebijakan APBN, serta investasi bangunan memberikan dukungan pada pertumbuhan ekonomi. Namun, Sri Mulyani juga memperingatkan bahwa kinerja ekspor masih belum cukup kuat.
KSSK memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi global akan stagnan dengan risiko dan tantangan yang terus berkembang. Namun, Sri Mulyani menegaskan bahwa KSSK akan terus siaga mengantisipasi dampak negatif dari ketidakpastian global terhadap perekonomian Indonesia dan stabilitas sistem keuangan Indonesia dengan respons kebijakan yang sinergis dan efektif.
