Kalau mau jujur, kita nggak bisa memilih salah satu: "melindungi atau menanam."Â
Keduanya harus dilakukan bersamaan.
Melindungi pohon tua adalah bentuk penghormatan pada kehidupan yang sudah memberi banyak.Â
Sedangkan menanam pohon baru adalah wujud tanggung jawab kita untuk masa depan.
Bayangkan kalau semua pohon tua ditebang dan diganti dengan pohon baru. Butuh waktu puluhan tahun untuk bisa merasakan kembali kesejukan yang sama.Â
Di sisi lain, kalau kita hanya melindungi tanpa menanam, nanti tidak ada generasi penerus yang menjaga bumi. Jadi, keduanya seperti dua sisi mata uang yang saling melengkapi.
Bahkan dalam tradisi Jawa atau kepercayaan lokal lainnya, pohon tua sering dianggap memiliki roh penjaga alam.Â
Meskipun kita mungkin memandangnya secara simbolik, maknanya jelas: manusia harus hidup berdampingan dengan alam, bukan merasa berkuasa atasnya.
Menjaga Alam, Menjaga Diri Sendiri
Pada akhirnya, menjaga pohon baik tua maupun muda bukan hanya tentang menyelamatkan hutan. Tapi juga tentang menyelamatkan kehidupan manusia.Â
Pohon adalah pengatur suhu alami, penyaring udara, dan penyedia oksigen yang kita hirup setiap hari.Â
Tanpa mereka, bumi akan terasa kering, panas, dan tak ramah bagi kehidupan.
Menanam pohon baru memberi harapan untuk masa depan, tapi menjaga pohon tua berarti menjaga akar kehidupan itu sendiri.Â
Kita butuh keduanya. Karena bumi bukan tempat yang bisa kita "reset" begitu saja. Sekali rusak, butuh waktu lama untuk pulih.
Tua dan Muda, Satu Napas Alam