Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tanaman Tahan Erosi "Putri Malu" Solusi Menjaga Kesuburan Tanah dan Kelestarian Lingkungan

7 Oktober 2025   21:00 Diperbarui: 7 Oktober 2025   21:00 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman putri malu punya satu keunggulan penting mereka bisa melakukan fiksasi nitrogen.(Sumber foto: Jandris_Sky)

"Putri Malu: Si Pemalu yang Bikin Tanah Subur dan Tahan Erosi"

Kalau kamu pernah jalan di kebun atau sawah lalu melihat tanaman kecil yang daunnya langsung menutup saat disentuh, kemungkinan besar kamu baru saja berinteraksi dengan Mimosa pudica, atau yang lebih kita kenal sebagai "putri malu." 

Tanaman ini memang terlihat lucu dan pemalu, tapi siapa sangka, di balik sifatnya yang seolah menghindar dari sentuhan, ternyata tersimpan kekuatan besar bagi kesuburan tanah dan kelestarian lingkungan.

Selain bikin tanah subur, akar putri malu juga berfungsi sebagai penahan erosi alami. (Sumber foto: Jandris_Sky)
Selain bikin tanah subur, akar putri malu juga berfungsi sebagai penahan erosi alami. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Putri malu sering dianggap sebagai gulma karena tumbuh liar di mana-mana di pinggir jalan, kebun, hingga halaman rumah. 

Namun, kalau dilihat lebih dalam, tanaman ini sebenarnya punya banyak manfaat ekologis yang luar biasa, terutama dalam meningkatkan kesuburan tanah melalui fiksasi nitrogen dan melindungi tanah dari erosi.

Salah satu hal paling menarik dari putri malu adalah sistem akarnya yang luar biasa. (Sumber foto: Jandris_Sky)
Salah satu hal paling menarik dari putri malu adalah sistem akarnya yang luar biasa. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Tanaman Pemalu dengan Akar Canggih

Salah satu hal paling menarik dari putri malu adalah sistem akarnya yang luar biasa. 

Tanaman ini termasuk ke dalam famili Fabaceae, yaitu keluarga tanaman legum atau polong-polongan seperti kacang tanah, kedelai, dan lamtoro. 

Nah, tanaman dari keluarga ini punya satu keunggulan penting mereka bisa melakukan fiksasi nitrogen.

Tanaman putri malu punya satu keunggulan penting mereka bisa melakukan fiksasi nitrogen.(Sumber foto: Jandris_Sky)
Tanaman putri malu punya satu keunggulan penting mereka bisa melakukan fiksasi nitrogen.(Sumber foto: Jandris_Sky)

Fiksasi nitrogen adalah proses di mana tanaman mengambil nitrogen dari udara (yang sebenarnya tidak bisa langsung dimanfaatkan oleh tanaman lain) dan mengubahnya menjadi bentuk yang bisa diserap oleh tanah dan tumbuhan. 

Tapi jangan salah, putri malu tidak melakukan ini sendirian.

Di akar putri malu terdapat mikroorganisme positif bernama Rhizobium, sejenis bakteri yang hidup bersimbiosis dengan tanaman ini. Mereka membentuk bintil-bintil kecil di akar.

Putri malu sering dianggap sebagai gulma karena tumbuh liar di mana-mana. (Sumber foto: Jandris_Sky)
Putri malu sering dianggap sebagai gulma karena tumbuh liar di mana-mana. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Nah, di dalam bintil inilah terjadi "keajaiban" fiksasi nitrogen. 

Rhizobium mengambil nitrogen bebas dari udara dan mengubahnya menjadi amonia senyawa yang kaya unsur hara dan bisa diserap tanaman untuk tumbuh lebih subur.

Dengan cara ini, tanah di sekitar putri malu menjadi lebih kaya nitrogen. Kalau tanaman lain tumbuh di sekitarnya, mereka ikut menikmati hasil kerja keras si "pemalu" ini. 

Jadi, meskipun sering dianggap sebagai gulma, sebenarnya putri malu sedang bekerja keras memperkaya tanah tanpa banyak tingkah.

Mikroorganisme Positif: Pasukan Tak Terlihat Penjaga Tanah

Selain Rhizobium, akar putri malu juga dihuni oleh berbagai mikroorganisme lain yang berperan penting bagi kesehatan ekosistem tanah. 

Misalnya, jamur mikoriza yang membantu menyerap air dan unsur hara dari lapisan tanah yang lebih dalam, serta bakteri pengurai organik yang menjaga sirkulasi nutrisi.

Kehadiran mikroorganisme ini ibarat "tim maintenance" di bawah tanah. Mereka bekerja tanpa lelah menjaga keseimbangan ekosistem mikro, memperbaiki struktur tanah, dan membantu mengembalikan kesuburan di area yang sebelumnya tandus.

Menariknya lagi, tanah yang ditumbuhi putri malu biasanya lebih gembur dan kaya bahan organik. 

Ini karena tanaman ini mampu meningkatkan aktivitas mikroba tanah yang berperan dalam penguraian sisa-sisa daun atau bahan organik lain. 

Jadi, selain memperbaiki kandungan nitrogen, putri malu juga membantu menciptakan lingkungan tanah yang sehat dan hidup.

Pelindung Alami dari Erosi

Selain bikin tanah subur, akar putri malu juga berfungsi sebagai penahan erosi alami. 

Akarnya yang menjalar dan mencengkeram tanah dengan kuat membantu mencegah tanah terbawa air hujan.

Di daerah perbukitan atau lahan miring, keberadaan putri malu bisa menjadi pelindung yang ampuh. 

Saat hujan deras, air akan terserap lebih baik ke dalam tanah karena akar tanaman ini membantu meningkatkan porositas tanah. Dengan begitu, laju air permukaan berkurang dan potensi erosi bisa ditekan.

Banyak petani di daerah tropis bahkan mulai sadar bahwa membiarkan putri malu tumbuh di pinggir ladang bukanlah hal buruk. 

Justru, itu bisa menjadi strategi alami untuk menahan lapisan atas tanah agar tidak terkikis. Jadi, si pemalu ini ternyata juga punya sisi "tangguh" yang bisa diandalkan untuk menjaga bumi tetap stabil.

Dari Gulma Menjadi Sahabat Ekologi

Stereotip putri malu sebagai tanaman pengganggu memang perlu diubah. 

Dengan semua manfaat yang dimilikinya mulai dari memperkaya nitrogen, mendukung mikroorganisme positif, hingga melindungi tanah dari erosi jelas bahwa putri malu sebenarnya adalah sahabat sejati bagi lingkungan.

Selain itu, tanaman ini juga punya nilai estetika dan kesehatan. Banyak masyarakat tradisional menggunakan daun atau akarnya untuk pengobatan herbal, seperti mengatasi luka, insomnia, hingga tekanan darah tinggi. 

Jadi, bisa dibilang putri malu adalah tanaman serbaguna yang punya kontribusi besar, baik untuk tanah maupun manusia.

Solusi Alami untuk Masa Depan Berkelanjutan

Dalam era sekarang, ketika isu kerusakan tanah dan degradasi lahan makin meningkat, keberadaan tanaman seperti putri malu bisa menjadi solusi alami yang murah dan efektif. 

Kita tidak perlu teknologi canggih atau biaya mahal untuk memperbaiki kualitas tanah cukup dengan menjaga tanaman-tanaman penambat nitrogen seperti putri malu agar tetap tumbuh di area rawan erosi.

Bayangkan kalau setiap lahan kosong diisi dengan vegetasi alami seperti ini. Bukan hanya tanahnya jadi subur, tapi juga lebih stabil, hijau, dan ramah lingkungan.

Jadi, lain kali kalau kamu melihat putri malu di tepi jalan, jangan buru-buru mencabutnya. 

Biarkan dia menunduk malu di tempatnya, karena di balik sikap pemalunya, dia sedang bekerja keras menjaga bumi tetap subur dan lestari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun