Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

"Sapindus" Sabun Alami Tanpa Bahan Kimia, Mendukung Gaya Hidup Hijau

3 September 2025   22:52 Diperbarui: 3 September 2025   22:52 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sapindus atau lerak banyak digemari adalah karena sifatnya yang biodegradable. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Sabun tradisional dari Sopindus, tanpa bahan kimia, ramah lingkungan serta mendukung gaya hidup hijau.

Pernahkah kamu mendengar tentang buah Sapindus atau yang lebih populer disebut lerak di Jawa? 

Buah bulat kecil berwarna cokelat ini sejak dulu sudah jadi sahabat masyarakat dalam urusan mencuci, bahkan jauh sebelum sabun modern masuk ke pasaran. 

Sapindus atau lerak banyak digemari adalah karena sifatnya yang biodegradable. (Sumber foto: Jandris_Sky)
Sapindus atau lerak banyak digemari adalah karena sifatnya yang biodegradable. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Lerak, atau dengan nama ilmiahnya Sapindus rarak, ternyata menyimpan sejuta manfaat yang bisa mendukung gaya hidup hijau tanpa harus bergantung pada bahan kimia.

Di tengah tren kembali ke produk alami dan ramah lingkungan, sabun dari buah lerak kembali dilirik. 

Bukan hanya karena fungsinya yang efektif untuk membersihkan, tetapi juga karena sifatnya yang ramah terhadap bumi. 

Nah, mari kita bahas lebih santai dan mendalam soal si kecil penuh manfaat ini.

Pohon Sapindus atau lerak. (Sumber foto: Jandris_Sky)
Pohon Sapindus atau lerak. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Apa Itu Sapindus atau Lerak?

Sapindus termasuk keluarga Sapindaceae, dan buahnya sudah lama dikenal di masyarakat Jawa. 

Kalau kamu sering mendengar pepatah "mencuci batik pakai lerak", itu bukan mitos. 

Dulu, kain batik yang halus dan penuh warna alami selalu dicuci menggunakan lerak agar warnanya awet dan tidak pudar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun